Pembunuh Perempuan Hamil Tanpa Busana Terungkap, Ini Motif Mahasiswa UNS yang Jadi Pelaku

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Misteri jasad perempuan dalam kondisi hamil tujuh bulan yang ditemukan tanpa busana di Pantai Ngrawe Tanjungsari Gunungkidul pada Selasa (15/11/2022) akhirnya terungkap.

Korban berinisial RN (25) warga Purworejo Jawa Tengah yang tewas dibunuh kekasihnya berinisial ERW (24) dan tetangga ERW berinisial AA (37).

Menurut Kasatreskrim Polres Gunungkidul AKP Mahardian Dewo Negoro, kedua pelaku adalah sepasang kekasih dan sama-sama kuliah di Universitas Sebelas Maret (UNS).

RN mengandung dan ERW meminta kekasihnya untuk menggugurkan kandungan, namun ditolak.

“Korban sangat mencintai kandungannya, jadi tidak mau menggugurkan,” ujarnya, seperti yang dikutip dari Tribunnwes.com, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Perempuan Hamil di Sawah Terungkap

Bahkan, korban rutin memeriksakan kandungannya dan mengonsumsi vitamin agar janinnya sehat.

Korban memiliki hasil USG dengan gambar lengkap dengan catatan buku ibu hamil.

 

Namun, sikap korban yang justru memelihara janinnya, membuat ERW merencanakan pembunuhan.

Pada Senin (14/11) malam, ERW bersama AA dan RN berangkat dengan mobil dari Solo ke kawasan pantai Gunungkidul.

Korban diajak pelaku dengan dalih untuk melakukan ritual. Mereka sampai di pantai pada Selasa (15/11) dini hari.

Di Pantai Kukup, korban diminta membuka seluruh pakaian untuk ritual. ERW lalu mencoba mendorong korban dari tebing namun korban sempat melawan dan menangis.

ERW dibantu oleh AA akhirnya membekap RN hingga lemas. Tubuh RN sempat diseret di bebatuan karang.

"ERW juga sempat mengajak RN berhubungan intim dulu, namun gagal. AA juga ikut melecehkan RN," kata Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri.

Baca Juga: Ingin Anak Laki-Laki, Perempuan Hamil Ini Nekat Memaku Kepalanya Sendiri karena Saran Dukun

ERW dan AA lalu membuang tubuh RN dari tebing ke laut. RN kemudian tewas akibat tenggelam.

Ternyata, sebelum pembunuhan tersebut, ERW sempat mencoba membunuh RN di Gunung Kawi, Jawa Timur namun gagal.