YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Berkaca dari peristiwa ambruknya ruang kelas SD Muhammadiyah Bogor Playen Gunungkidul yang memakan satu korban jiwa, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul pun melakukan langkah antisipasi.
Kepala sekolah di Bantul pun diminta untuk menginventarisasi kondisi ruangan kelas dan gedung sekolah.
“Invetarisasi tidak harus dilakukan oleh kontraktor atau memakai biaya mahal, bisa dilihat sendiri dari kondisi, misal atap melengkung atau dinding retak, bisa dilaporkan ke Disdikpora,” ujar Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko, Rabu (9/11/2022).
Ia berjanji setelah mendapatkan laporan akan segera menerjunkan tim ke lokasi beserta dengan konsultan. Jika kondisinya membahayakan, ia akan meminta ruangan atau sekolah dikosongkan.
Baca Juga: PPDB 2022, SD di Bantul Kurang Murid
Isdarmoko juga bercerita pada pekan lalu sudah meminta salah satu ruang kelas SDN Bantul 3 dikosongkan. Alasannya, bangunan tidak layak.
Sebelumnya, satu ruang kelas di SDN Sawit juga dikosongkan karena atapnya melengkung.
Isdarmoko menyebutkan ada tujuh SD di Bantul yang mengalami kerusakan dan dua SD diantaranya itu yang mendesak untuk segera diperbaiki.
“Kami juga sudah menyampaikan ke bupati dan anggaran APBD 2023 bisa dialokasikan untuk memperbaiki bangunan sekolah yang rusak,” ucapnya.
Ia tidak menampik, kendala perbaikan sekolah rusak adalah keterbatasan anggaran. Oleh karena itu, perbaikan akan dilakukan bertahap.
Baca Juga: Bahagianya Siswa SD di Bantul Kembali Sekolah Tatap Muka
Isdarmoko mengingatkan inventarisasi tak hanya berlaku untuk sekolah negeri, melainkan juga sekolah swasta. Mereka bisa melakukan inventarisasi dan melaporkan ke yayasan serta Disdikpora.
“Jangan sampai ada gedung sekolah roboh di Bantul, apalagi menimpa siswa,” tandas dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.