Kompas TV regional berita daerah

PT Agincourt Resources Tingkatkan Produktivitas Petani di Tapanuli Selatan

Kompas.tv - 4 Oktober 2022, 17:42 WIB
Penulis : KompasTV Medan

ADVERTORIAL - Agincourt Resources dalam mengembangkan pertanian di Kabupaten Tapanulis Selatan, sejak tahun 2015 telah melaksanakan pendampingan kepada Kelompok Tani Mulia Bakti yang fokus membudidayakan jagung.

Bekerja sama dengan penyuluh pertanian lapangan di Batang Toru, PTAR memberikan pendampingan kepada para petani dalam proses budidaya yang tepat, hingga memberikan bantuan sarana produksi pertanian.

Dari program pendampingan ini, Koptan Mulia Bakti yang berada di Desa Sumuran, Kecamatan Batangtoru, berhasil menaikkan produktivitas jagung pipil yang mencapai 5 hingga 6 ton per hektare.

Harga jual juga naik, dari Rp 2.300 per kilogram menjadi Rp 3.300 per kilogram karena petani menjual jagung pipil langsung ke pembeli akhir. 

Mukson mengatakan, jagung pipil ditujukan untuk pakan ternak ayam dan burung. Selain menjual jagung pipil, Koptan Mulia Bakti juga menjual jagung pecah dan tepung jagung.

Pada Tahun 2021, Koptan Mulia Bakti mulai membudidaya penangkaran benih jagung komposit demi mendongkrak pendapatan petani. Koptan Mulia Bakti pun telah terdaftar sebagai kelompok penangkar benih jagung. Benih jagung yang ditangkarkan adalah benih komposit varietas Sukma Raga di lahan seluas 1 hektare.

Penangkaran benih jagung ini memberikan keuntungan bagi Koptan Mulia Bakti karena harga benih jagung berkualitas dapat bersaing di pasaran. Jika di toko harganya bisa mencapai Rp 90.000/kg sampai Rp 120.000/kg, penangkaran benih jagung Koptan Mulia Bakti menawarkan harga Rp 40.000/kg hingga Rp 45.000/kg.

Tahun 2017 Koptan Mulia Bakti membentuk Koperasi Karya Mulia Bakti. PTAR turut menyokong upaya tersebut dengan cara membantu pendirian fasilitas gudang, lantai jemur, mesin pipil, jalan rabat, saung tani dan beberapa bantuan sarana produksi pertanian lainnya.

Ketua Kelompok Tani Mulia Bakti Mukson berharap agar pendampingan ini dapat semakin digiatkan, agar beberapa kendala yang masih menjadi penghambat dapat dituntaskan, seperti proses budidaya jagung yang berkesinambungan.

Selain memberikan pendampingan kepada petani jagung, PTAR juga menjalankan program pendampingan kepada petani padi organik. Budidaya padi organik ini dilaksanakan bersama dengan Kelompok Tani Aek Pahu, yang lokasinya berdekatan dengan lokasi tambang.

Para petani yang sebelumnya melaksanakan budidaya padi konvensional yang masih memanfaatkan pupuk kimia, akhirnya berubah dengan menerapkan pertanian organik, yang memanfaatkan tanaman sekitar untuk herbisida dan pupuk.

Ketua Kelompok Tani Aek Pahu Razab Pulungan mengatakan pertanian ramah lingkungan ini dapat meningkatkan pendapatan para petani, sebab harga jual beras organik lebih mahal dibandingkan beras biasa, dan tidak ketergantungan pada pupuk kimia.

Saat ini, lahan pertanian organik di Aek Pahu seluas 4 hektare. Target pasar mereka di sekitar Batang Toru hingga Padangsidempuan.  

Community Development Manager PTAR Rohani Simbolon menuturkan proses mengubah kebiasaan petani dari pertanian konvensional menjadi pertanian ramah lingkungan bukanlah hal yang mudah.

PTAR juga memfasilitasi kelompok tani agar proses budidaya dan produksinya mendapat sertifikasi organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS) dan sertifikasi halal dari MUI Provinsi Sumatra Utara. Hingga pada 2019, Koptan Aek Pahu telah berhasil lulus sertifikasi organik dan halal.

Program padi organik ini menjadi yang pertama yang dilaksanakan di Kabupaten Tapanuli Selatan, dan diharapkan dapat terus berkembang dan semakin luas, untuk mendukung peningkatan perekonomian para petani. (*)




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x