SOLO, KOMPAS.TV - Suasana penyeberangan di jembatan sesek bambu di Kampung Beton, Kelurahan Sewu, Kota Solo, Jawa Tengah, terlihat lebih padat dibanding biasanya. Perlahan para pemotor, pesepada dan pejalan kaki meniti jembatan apung yang terbuat dari bambu.
Jembatan sesek bambu adalah jembatan alternatif bagi warga dari Kelurahan Sewu dan Wilayah Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Jembatan ini memperpendek jarak dan tempuh warga karena jembatan utama yakni Jembatan Mojo tengah diperbaiki. Jembatan sesek bambu menjadi pilihan meski dirasa tidak memenuhi standar keamanan.
"Kalau jembatan ini ditutup lewat Jalan Ciu, lebih jauh sekitar 10 Kilometer. Jadi lewat Mojo ini karena lebih dekat," jelas Sodiq, warga.
"Lewat Mojo lebih dekat. Resikonya lumayan tapi engga apa-apa, kan cuma dua bulan perbaikannya," jelas Kristanto, warga.
Jembatan sesek bambu dibuat hasil swadaya warga karena jalur alternatif lain selama Jembatan Mojo dibangun membuat jarak tempuh lebih jauh. Jembatan dibuat dua lajur agar bisa menampung banyaknya pelintas.
"20 orang khusus tim, dibagi dua sisi, 10 kiri dan 10 kanan. Jam sibuk jam 06.00 - 09.00 WIB, jam 15.00 - 18.00 WIB, sudah pasti itu," jelas Bagong Sugiyono, pengelola jembatan sesek bambu.
Perbaikan Jembatan Mojo dijadwalkan selesai pada Desember mendatang. Sampai dengan Jembatan Mojo siap digunakan, jembatan sesek bambu akan menjadi pilihan warga. Di kedua ujung jembatan sejumlah warga secara bergantian membantu para pengendara melewati jalan menanjak.
#jembatanapung #bengawansolo #solo
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.