TABANAN, KOMPAS TV - Untuk menjadikan penetapan Hari Kebaya Nasional dan pengajuan warisan budaya Indonesia ke UNESCO, ratusan remaja dan ibu - ibu yang tergabung dalam Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia Provinsi Bali bersinergi dengan Jegeg Bagus Undiknas, Minggu (18/9) siang mengkampanyekan gerakan Kebaya Goes To Unesco.
Beragam corak busana kebaya dengan warna warni mulai dari putih hijau, biru, kuning, merah, hitam, hingga coklat yang dipadukan kain endek, selempang hingga hijab dikenakan oleh para ibu dan remaja perempuan untuk bergaya,berlenggak lenggok, mengelilingi pelataran resto hingga jalan setapak yang ada dihalaman Secret Garden Village, Luwus, Tabanan, Bali.
Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia Provinsi Bali, Anak Agung Ayu Ngurah Tini Rusmini Gorda mengatakan, sosialisasi penggunaan kebaya khusnya di Bali tidak sulit ia lakukan. Kini berkebaya bisa dipakai kapan saja, dimana saja dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu, namun tentunya harus berkebaya mengikuti pakem yang telah ditetapkan. Ia juga berharap penetapan Hari Kebaya Nasional dan kebaya bisa ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda serta diakui oleh Unesco.
Salah satu peserta yang mengikuti Parade Kebaya Indonesia, Yunita Utami mengaku, kebaya adalah atribut yang pantas untuk dipatenkan dan dikenalkan kemancanegara. Selain itu, desain kebaya sangat anggun untuk menunjang penampilan keseharian seperti ke kantor, sembahyang, dan juga kebaya untuk sport. Untuk melestarikan budaya berkebaya, ia berharap seluruh masyarakat di Indonesia cinta kebaya dan dapat menggunakan kebaya disetiap kegiatan.
Selain Parade Kebaya Indonesia, juga digelar parade busana endek modifikasi Bali yang dibawakan oleh anak pelajar SMP/SMA dan SMK di Provinsi Bali.
#paradekebayaindonesia #kebayagoestounesco #kebaya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.