SEMARANG, KOMPAS.TV - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK), Letnan Jenderal Suharyanto memimpin rapat kooordinasi (rakor) penanganan penyakit PMK di Jawa Tengah, Rabu (27/7/2022) siang. Rakor tersebut bertempat di Kantor Gubernur Jawa Tengah, yang diikuti pemerintah daerah, beserta TNI dan Polri secara daring.
Satgas Nasional juga melakukan pendampingan Tim Satgas Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah. Mereka diberikan arahan untuk mendorong percepatan penanganan wabah PMK. Ada empat strategi utama penanganan PMK, diantaranya biosecurity, pengobatan, vaksinasi dan pemotongan bersyarat.
"Kami dari Satgas Nasional, melaksanakan pendampingan ke Jawa Tengah untuk mendampingi Satgas Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah dalam tahap-tahap penanganan penyakit PMK," tutur Suharyanto.
Suharyanto juga memberikan apresiasi kepada warga Jawa Tengah yang telah memiliki strategi berbasis kearifan lokal, untuk saling menjaga hewan ternak masing-masing yang dikenal dengan Jogo Ternak. Sementara itu, wabah PMK di Jateng telah teridentifikasi sebanyak 54.086 kasus, dengan jumlah 26.714 ekor sembuh, 494 ekor mati, dan 947 ekor dipotong bersyarat. Sehingga, sisa kasus PMK di Jateng sebanyak 25.931 ekor hewan ternak.
Sementara itu, Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, juga akan mengupayakan percepatan vaksinasi di daerah yang masih di bawah 90 persen, seperti Kabupaten Brebes, Kabupaten Semarang, Surakarta dan Blora.
"Secara umum, sebenarnya kita sudah menurun ya yang di Jawa Tengah. Vaksinasi sebetulnya kita kan sudah terjalankan, cuma tadi masih ada beberapa yang di bawah 90 persen," jelas Sumarno.
Saat ini, wabah PMK di Indonesia menyebar di 22 provinsi, dan bila tidak segera ditangani, maka kerugiannya bisa mencapai beberapa triliun.
#pmk #vaksinasipmk #satgaspmk
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.