KAB. SEMARANG, KOMPAS.TV - Keluarga besar Suryati Marija, mantan pelari nasional, yang tinggal di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, masih merasa berduka atas meninggalnya Suryati Marija. Orang tua Suryati, Sujan Aljoyo Marijan, masih sering menangis saat teringat cucunya berusia 4 tahun yang ditinggal Suryati.
Musibah terjadi saat keluarga Suryati dalam perjalanan mudik ke rumah orang tuanya, di Desa Gunung Tumpeng, Kabupaten Semarang. Saat tiba di lokasi kejadian di Jalan Tol Permai kilometer 500 Pekanbaru-Riau, kendaraan yang ditumpangi bertabrakan dengan sebuah truk. Dalam kejadian itu, suryati menjadi satu-satunya korban yang meninggal, sedangkan sejumlah korban lain hanya luka-luka.
Atas kejadian itu, pihak keluarga meminta agar Ahmad, yang mengemudikan mobil Pajero yang ditumpangi Suryati diproses sesuai hukum. Ahmad adalah sopir yang biasa dipakai jasanya oleh keluarga Suryati.
Suryati Marija sendiri dikenal sebagai pelari nasional yang memiliki segudang prestasi dan kerap mempersembahkan medali emas termasuk di Sea Games, untuk cabang lari 5.000 meter, 10.000 meter, dan marathon.
Tuntutan pihak keluarga dikarenakan Ahmad yang menyopiri Pajero tidak memiliki itikad baik. Bahkan saat pemakaman ia tidak hadir dan hingga kini tidak ada komunikasi dengan keluarga.
Sebenarnya pihak keluarga menginginkan agar jenasah Suryati dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Semarang, namun karena komunikasi terhambat akhirnya jenasah dimakamkan di Medan.
#pelarinasional #suryatimarija #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.