MALANG, KOMPAS.TV-Penghentian distribusi minyak goreng curah bersubsidi di Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Kota Malang terjadi sejak beberapa pekan lalu. Hal tersebut membawa dampak besar pada perajin keripik tempe di Kampung Sanan.
Kosim, salah satu perajin keripik tempe mengaku, distribusi minyak goreng curah bersubsidi beberapa waktu lalu sangat membantu bagi perajin keripik tempe seperti dirinya, karena minyak goreng curah di pasar sulit didapat.
Dengan harga minyak goreng subsidi yang lebih murah, perajin keripik tempe mengaku produksi keripik tempe sudah mulai meningkat. Namun sejak penghentian distribusi ini, berakibat pada jumlah produksi keripik tempe.
Ia mengatakan karena biaya produksi yang besar akibat harus membeli minyak goreng kemasan, dirinya memilih mengurangi jumlah produksi. Tak tanggung-tanggung, jumlah produksi keripik tempe di tempatnya dikurangi hingga 75 persen.
Dengan biaya produksi yang tinggi, perajin hanya mampu memproduksi keripik tempe untuk dijual langsung pada konsumen. Jumlah karyawan juga otomatis berkurang. Dari 8 karyawan, kini hanya menyisakan 2 orang.
"15 sampai 30 kg untuk produksi saat ini, karena keterbatasan. Gara-gara efek penyetopan distribusi minyak subsidi curah" keluhnya.
Sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng curah, Dinas Koperasi Perindustrian Dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang mendistribusikan minyak goreng curah bersubsidi khusus bagi Industri Kecil Menengah (IKM). Minyak goreng curah bersubsidi ini dijual lebih murah dari harga pasaran, yakni Rp 12.800 perkilogram.
#perajinkeripik #minyakgorengmahal
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.