SEMARANG, KOMPAS.TV - Salah satu terduga teroris yang diamankan Densus 88 Anti Teror di Kabupaten Batang Jawa Tengah, diketahui berafiliasi dengan kelompok radikal Filipina Selatan. Jaringan ini diketahui cukup kuat dalam perekrutan maupun pengembangan jaringan.
Adanya dugaan jaringan kelompok radikal Filipina Selatan dalam penangkapan terduga teroris di Batang, disampaikan Mahmudi Hariono alias Yusuf, seorang mantan teroris yang kini bergabung dalam Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani) yaitu yayasan yang menaungi para mantan teroris yang sudah kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Yusuf mengaku, mengenal MF warga Batang yang ditangkap Densus 88 Anti Teror karena pernah sama-sama di Filipina antara tahun 2000 hingga 2002. Saat itu, mereka menjadi sayap jaringan terorisme dan pernah melakukan pelatihan di Moro, Filipina Selatan.
Jaringan Filipina Selatan diakui Yusuf sebagai jaringan yang sangat kuat untuk melakukan perekrutan maupun pengembangan jaringan. Ia yang pernah mendekam di Lapas Nusakambangan karena ditangkap Tim Densus 88 pada tahun 2003, dengan barang bukti 1 ton bahan peledak di Jalan Taman Sri Rejeki Semarang. Sejak itu dirinya putus hubungan dengan MF, hingga akhirnya ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri.
"Di Filipina dari tahun 2000 sampai 2002, jadi kurang lebih dua tahun setengah saya bergaul dengan beliau. Dan setelah 20 tahun hingga berita ini diturunkan, baru saya bisa meraba bagaimana beliau juga masih aktif untuk melakukan giat-giat yang notabene jemaah islamiah sudah dilarang di Indonesia. Yang saya tahu dari media, mereka masih membangun jejaring antara yang satu dengan yang lain. Di Filipina saya bersama-sama melakukan pelatihan militer, bergabung dengan pejuang Filipina Selatan," ujar Mahmudi Hariono Alias Yusuf, mantan napi teroris.
Yusuf dan teman-temannya yang tergabung dalam Yayasan Persadani siap memberi pendampingan, agar setelah melalui proses hukum bisa kembali ke masyarakat.
#teroris #kelompokradikalfilipinaselatan #kotasemarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.