BUTON, KOMPAS.TV - Seorang guru SDN 50 Buton berinisial MS mengungkapkan alasan dirinya menghukum murid kelas 3 untuk memakan sampah. MS mengaku saat itu dirinya emosi dan khilaf.
"Kurang tahu juga (mengapa melakukan itu), karena saya sudah emosi juga. Kebetulan saya khilaf, Pak. Kondisinya saat siswa selain ribut juga teriak-teriak. Memang saat itu ada kegiatan ulang tahun perwaliannya. Saya tak tahu sama sekali, ungkapnya dikutip dari Kompas.com, Minggu (30/1/2022).
Atas perbuatan tak menyenangkan tersebut, MS mengatakan meminta maaf dan tak mengulangi lagi kesalahannya.
"Saya minta maaf sama orangtua yang bersangkutan. Jelasnya saya tak akan ulang apa yang saya lakukan," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, pada 21 Januari 2022 MS menghukum murid kelas 3 yang ribut. Para murid diketahui ribut karena wali kelas belum datang.
Baca Juga: Guru di Buton yang Hukum Puluhan Siswa dengan Makan Sampah Dinonaktifkan Dinas Pendidikan, tapi ...
MS yang mengajar kelas 4 mendatangi murid kelas 3, mengimbau untuk tak ribut. Namun, siswa kelas 3 kembali ribut sekembalinya MS mengajar kembali.
MS kemudian ke kelas 3 untuk memberikan hukuman. Dia mengambil bungkus snek di tempat sampah depan kelas, dipotong kecil, dan menyuruh 15 siswa untuk memakannya.
“Sekali lagi saya minta maaf kepada orangtua siswa dan keluarganya, yang jelas apa yang saya lakukan spontan begitu saja kepada siswa,” tuturnya.
Salah satu keluarga siswa melaporkan MS ke Polres Buton atas perlakuan itu. Pihak keluarga mengatakan tindakan itu tak manusiawi.
Kini MS telah dinonaktifkan mengajar. Kepala Dinas Pendidikan Buton Harmin mengungkapkan keputusan ini diambil karena siswa mengalami trauma.
Baca Juga: 16 Siswa SD Negeri 50 Buton Dihukum oleh Guru ‘MS’ Makan Sampah, Beberapa Trauma dan Menolak Sekolah
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.