MIMIKA, KOMPAS.TV - Enam orang kru kapal KM Kalimas 4 berhasil bertahan hidup usai terombang-ambing di laut selama 3 hari tiga malam. Para kru kapal tenggelam itu bekerja sama bertahan hidup dengan barang seadanya.
Insiden kapal tenggelam itu bermula pada Minggu (12/12/2021) siang. Ketika itu, kapal KM Kalimas 4 sedang dalam perjalanan mengangkut bahan bakar minyak untuk PLN Asmat.
Mereka berangkat dari Kabupaten Mimika, Papua. Saat itu, kapal hilang kontak dan tak juga sampai di tujuan.
Baca Juga: Pria Misterius Bawa Kantong Kertas Penyebab Kebakaran, 24 Orang Tewas
Ternyata, para kru kapal menghadapi ombak besar di tengah perjalanan menuju Muara Agats.
“Waktu kami keluar dari Timika, cuaca bagus. Pas kami di pertengahan antara Timika dengan Muara Agats, kapal kami dihajar ombak sekitar jam 12 siang,” tutur Ansar, nakhoda kapal KM Kalimas 4 pada Kompas TV, Jumat (12/12/2021).
Saat itu, ombak besar menghantam dari berbagai arah akibat angin kencang. Ansar mengaku, ia dan kawan-kawannya sudah berusaha menuju daratan terdekat, tetapi gagal.
“Anginnya naik, ombaknya juga naik. Kami mau putar balik kapal, tidak bisa lagi, tidak mampu karena ombak dari depan. Kami mau lari ke pinggir tidak bisa juga, dihajar ombak dari belakang,” kata Ansar.
Mereka pun terpaksa memutuskan melanjutkan perjalanan, meski mengetahui bahayanya. Ternyata, keputusan itu memang berakhir bencana.
“Kami kembali berusaha ke Muara Agats. Pas 25 mil, kami dihajar ombak lagi. Di situ kapal mulai miring, tidak bisa lagi naik. Tidak lama miring, mesin induk mati,” ujar Ansar.
Baca Juga: Pelaku Pemerkosaan 2 Anak Kandung Tertangkap, Wajahnya Sudah Babak Belur
Mengetahui kapal miring, Ansar dan kelima kawannya segera memutar otak untuk menyelamatkan diri.
Mereka mengumpulkan pelampung dan tali untuk membuat rakit seadanya. Pelampung itu dirakit agar sengaja dapat menahan keenam orang itu agar tidak terpencar terbawa ombak.
“Pakai rakit, kami ambil tali, baku ikat-ikat untuk berenam. Kami hanyut, baru kami dilihat,” beber Ansar.
Saat berada di tengah laut, Ansar mengaku dirinya dan kelima rekannya bertahan hidup dengan meminum air laut. Mereka juga memakan 4 ekor ikan gabus dan kayu lapuk.
Kapal nelayan baru lewat dan melihat mereka pada Rabu (15/12/2021) sekitar pukul 16.00 WIT. Pertolongan itu membuat Ansar dan kawan-kawannya benar-benar bersyukur.
Tim SAR kemudian menjemput keenam korban dari kapal nelayan itu dan membawa mereka kembali ke Mimika menggunakan kapal Basarnas RB 217 pada Jumat pagi.
Baca Juga: BMKG Sebut Ada Potensi Kilat dan Angin Kencang di Jabodetabek Tiga Hari ke Depan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.