MAKASSAR, KOMPAS.TV – Banjir yang terjadi di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, mengakibatkan seorang warga meninggal dunia dan satu lainnya masih hilang.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menjelaskan, ribuan warga terdampak akibat banjir tersebut.
“Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Soppeng mencatat sebanyak 5.786 KK terdampak, diantaranya 2 untuk rumah warga mengalami rusak berat dan 1 unit rumah rusak ringan,” jelasnya melalui keterangan tertulis, Rabu (8/12/2021).
Banjir terjadi pada Senin (6/12) setelah hujan dengan intensitas tinggi serta meluapnya Sungai Cabue, Sungai Belo, dan Sungai Leworeng pada Senin (6/12) Pukul 10.30 WITA.
Baca Juga: Dua Rumah Beserta Isinya Hanyut Terbawa Banjir di Soppeng Sulsel
Banjir ini menggenangi beberapa wilayah antara lain, Kecamatan Lalabata, Kecamatan Ganra, Kecamatan Donri-Donri, Kecamatan Lilirilau, Kecamatan Citta, Kecamatan Marioriawa, dan Kecamatan liliriaja.
Hasil pemantauan tim BPBD Kabupaten Soppeng, kondisi terkini banjir berangsur surut namun di Kecamatan Lilirilai dan Kecamatan Marioriawa masih terendam banjir dengan ketinggian 100 sentimeter.
“Kondisi ini membuat lokasi tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda empat,” lanjutnya.
Dia menambahkan, BPBD Kabupaten Soppeng bersama tim gabungan bersama berkoordinasi dengan unit terkait untuk melakukan pendataan dan melakukan evakuasi warga terdampak.
“Untuk hasil kaji cepat dilapangan akan terus dilaporkan guna mendapatkan informasi terkini. Sementara itu, penanganan darurat juga segera dilakukan dengan mendirikan posko kesehatan dan dapur umum.”
Sementara, banjir juga terjadi di wilayah lain di Sulawesi Selatan, yakni Kota Makassar, yang mengakibatkan 1.603 rumah warga terendam.
Banjir terjadi setelah hujan deras turun di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang dan Tallo pada Selasa (7/12) pukul 13.00 WITA.
Muhari menjelaskan, berdasarkan laporan BPBD Kota Makassar mencatat 6.412 jiwa terdampak kejadian ini.
Baca Juga: Banjir di Lombok Barat Akibatkan Kerugian Sekitar Rp100 Miliar
“Adapun para warga terdampak tinggala di Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Panakukang, Kecamatan Manggala, Kecamatan Tamalate dan Kecamatan Rappocini.”
Sementara itu, dilaporkan wilayah tersebut masih tergenang banjir dengan ketinggian muka air berkisar antara 30 - 100 sentimeter.
Pembentukan posko kesehatan dan dapur umum juga telah digagas Dinsos, Dinkes dan PMI untuk mempercepat proses penanganan darurat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.