Kompas TV regional berita daerah

Lahar Hujan Sempat Terjadi di Merapi, Sleman Tanggap Darurat Bencana

Kompas.tv - 8 Desember 2021, 10:14 WIB
lahar-hujan-sempat-terjadi-di-merapi-sleman-tanggap-darurat-bencana
Banjir lahar hujan di Merapi membuat truk penambang pasir terjebak (Sumber: Kompas.com/Ika Fitriana)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Desy Afrianti

SLEMAN, KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan status tanggap darurat bencana banjir lahar hujan Gunung merapi hingga 15 Desember 2021.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam Keputusan Bupati Sleman nomor 72/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Lahar Hujan Gunung Merapi yang tertanggal pada 2 Desember 2021.

"Kita tetapkan status tanggap darurat bencana lahar hujan Gunung Merapi sebagai upaya cepat, langkah penanganan," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo seperti dilansir Tribunjogja, Rabu (8/12/2021).

Lebih lanjut, Kustini menjelaskan keputusan ini diambil guna menindaklanjuti kejadian lahar hujan yang menerjang pada Rabu, 1 Desember 2021.

Banjir lahar hujan tersebut diketahui mengakibatkan pipa jaringan air bersih yang dimanfaatkan warga sebanyak empat kalurahan di Sleman rusak.

Terkait hal tersebut, Pemkab Sleman telah melakukan droping air di beberapa titik, seperti Kalurahan Hargobinangun, Umbulharjo dan Glagaharjo.

Hal ini dilakukan sembari menunggu proses perbaikan jaringan pipa air agar kembali bisa digunakan.

Baca Juga: Banjir di Hulu Sungai Tengah Capai 60 Sentimeter, Status Berubah Menjadi Tanggap Darurat Bencana

Bupati Sleman juga meminta masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi untuk waspada terhadap bahaya lahar dingin Gunung Merapi dan untuk sementara jangan mendekat ke sungai-sungai di lereng Merapi sampai situasi benar-benar aman.

Melansir Tribunjogja, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman Makwan mengungkapkan, banjir lahar hujan yang terjadi pada Rabu, awal Desember lalu, mengakibatkan kerusakan jaringan air bersih warga di tiga mata air alur sungai.

Yaitu, mata air Kemaduhan di kali Boyong, mata air Umbul Bebeng di Kali Bebeng dan mata air Umbul Wadon di Kali Kuning.

Adapun empat Kalurahan yang terdampak meliputi Purwobinangun, Hargobinangun, Umbulharjo dan Glagaharjo.

"Di Glagaharjo (di umbul bebeng) sendiri ada 8 dusun," ujarnya.

Baca Juga: PPKM Level 3 Nataru Batal, Tak Ada Perubahan Pengawasan di Sleman




Sumber : Kompas TV/tribunjogja




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x