TARAKAN, KOMPAS.TV - 3 siswa kakak beradik di SD Negeri 051 Tarakan, Kalimantan Utara tidak naik kelas 3 tahun berturut-turut.
Ketiganya tak naik kelas diduga lantaran tidak menganut ajaran agama yang diakui pemerintah.
Namun, pihak sekolah membantah adanya praktik intoleransi di SD Negeri 051.
Ketiga siswa kakak beradik yang tak naik kelas 3 tahun berturut-turut di SD 051 Tarakan menganut aliran kepercayaan Saksi Yehuwa, sesuai yang dianut orang tua mereka.
Pihak sekolah mengaku telah membicarakan hal ini ke orang tua.
Pihak sekolah tetap menerapkan aturan bahwa seluruh siswa bisa naik kelas dengan memiliki standar nilai yang diberlakukan.
Baca Juga: Tak Ada Jembatan, Puluhan Siswa SD di NTT Sebrangi Sungai Demi Pergi Sekolah
Namun, Kepala Sekolah SD Negeri 051 Tarakan membantah ada isu intoleransi di sekolah.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI dan Dinas Pendidikan berupaya memediasi pihak sekolah dengan orang tua siswa.
Namun pihak keluarga siswa dan kuasa hukumnya tidak hadir.
KPAI menekankan agar semua pihak fokus pada hak-hak anak dalam mendapatkan pendidikan.
Dinas Pendidikan Tarakan menyatakan sekolah berpegang pada aturan kurikulum sebagai syarat mutlak proses pendidikan di sekolah.
Pihak sekolah sudah menawarkan 2 opsi kepada orang tua ketiga siswa yakni ketiga siswa didaftarkan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat untuk mengikuti paket A atau tetap menyelesaikan pendidikan sesuai tingkatan kelas mereka.
Baca Juga: Pemko Medan Izinkan Pembelajaran Tatap Muka untuk Sekolah Dasar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.