MALANG, KOMPAS.TV-Pihak Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo membantah isu adanya alih fungsi lahan di wilayah hutan konservasi.
Pihak Tahura R Soerjo menyebut berdasarkan analisa citra satelit, kondisi tahura vegetasinya masih baik hingga saat ini.
Kepala Tahura R Soerjo Ahmad Wahyudi menyebut di kawasan konservasi tidak terjadi perambahan atau alih fungsi lahan.
Wahyudi menambahkan kawasan yang dikelola tahura merupakan kawasan konservasi. Berada di ketinggian antara 1.500-1.600 mdpl, di wilayah banjir bandang Kota Batu pada pekan lalu.
Namun Ia menyebut memang di wilayah banjir, jurang dan tebing-tebingnya sangat curam.
Sementara itu ketika ditanya terkait material banjir bandang berupa kayu hingga pohon bekas kebakaran hutan 2019 lalu, tahura menduga kayu-kayu besar tersebut merupakan hasil pelapukan yang mati dan jatuh sehingga menutupi badan sungai.
"Kami tidak dapat memastikan darimana kayu itu berasal, tapi memang di sepanjang alur sungai tersebut atau alur sungai musiman tersebut, merupakan kawasan perlindungan setempat tentunya kawasan tidak terganggu seharusnya. Mungkin saja kayu-kayu besar itu hasil pelapukan yang mati dan jatuh sehingga menutupi badan sungai, ataupun mungkin karena terjadinya longsor selain membawa material tanah mungkin juga vegetasi yang ada di atasnya seperti contoh kayu tadi" terang Wahyudi saat ditemui di kantornya, Selasa (09/11/2021).
Sebelumnya ada isu terjadi alih fungsi lahan di kawasan lereng gunung Arjuno yang menyebabkan banjir bandang pada Kamis (04/11/2021).
Tahura R Soerjo sendiri adalah kawasan pelestarian alam atau konservasi yang berada dalam gugusan kompleks pegunungan Arjuno, Welirang, dan Anjasmoro.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.