SURABAYA, KOMPAS.TV - Salah satu tokoh yang berkiprah dalam rangkaian momen Sumpah Pemuda adalah Wage Rudolf Supratman atau WR Supratman.
Di Museum Sumpah Pemuda terdapat biola asli milik WR Supratman yang ia gunakan untuk menampilkan lagu indonesia raya untuk pertama kalinya.
Biola ini hadiah dari kakak iparnya saat ia berulangtahun ke-17 pada tahun 1920.
Ruangan ini jadi saksi bisu pembacaan Deklarasi Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928.
Saat itu untuk pertama kalinya lagu indonesia raya diperdengarkan di depan umum secara instrumental lewat gesekan biola penciptanya, Wage Rudolf Supratman.
Sebenarnya WR supratman ini bukan murni seorang composer, ia adalah seorang wartawan yang aktif dalam gerakan pemuda.
WR Supratman rajin menghadiri rapat berbagai organisasi dan partai politik termasuk rapat pemuda di Gedung Kenari dan di Gedung Kramat 106 ini.
Bahkan WR Supratman juga berkenalan dengan tokoh-tokoh pergerakan seperti Husni Thamrin dan Soekarno.
Yang menarik dan tak banyak orang sadari, lagu indonesia raya yang kini jadi lagu kebangsaan kita sebenarnya selama ini dinyanyikan hanya 1 bait atau stanza saja.
Padahal WR supratman menciptakannya dalam 3 stanza atau 3 bait, tapi hanya bait pertamalah yang dihafal mayoritas rakyat Indonesia.
Dalam perjalanan sejarahnya, lagu indonesia raya karya WR Suratman kerap mengalami perubahan sejak disepakati menjadi lagu perjuangan dan berlanjut menjadi lagu kebangsaan.
Perubahan ini tak hanya menyangkut pada tempo dan irama lagu, tetapi juga pada syairnya.
Meski demikian, semangat dan rohnya tetap sama seperti saat pertamakali lagu itu diciptakan.
Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 202, Muhammadiyah Ajak Bersih-bersih dari Perpecahan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.