MOJOKERTO, KOMPAS.TV - Jenuh bekerja sebagai pegawai honorer yang berada di balik meja, seorang pemuda di Mojokerto, Jawa Timur, banting setir menjadi petani buah. Memanfaatkan lahan tidur yang tidak dimanfaatkan pemuda tersebut membangun green house untuk menanam buah melon. Hasilnya, tiap dua bulan ia panen melon premium dengan keuntungan mencapai 30 juta rupiah.
Jenuh dan tak kunjung diangkat sebagai ASN di Dinas Pendidikan, Fatikul Munir seorang pegawai honorer beralih profesi menjadi petani buah melon. Berkat keuletan dan ketekunannya, warga Kutorejo, Kabupaten Mojokerto ini sukses bertani buah melon dengan metode green house.
Memanfaatkan lahan pekarangan kosong seluas enam ratus meter persegi yang disewanya di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Fatikul menanam buah melon jenis sakata glamour sejak satu tahun lalu.
Menurut fatikul, metode pertanian modern bisa menghasilkan buah melon kualitas premium, dengan rasa manis dan renyah. Selain buahnya bisa bebuah bagus, dengan metode green house tanaman melon terhindar dari serangan hama dan hujan.
Meski tanaman buah melon dengan metode green house ini perlu biaya lebih mahal di awal membudidaya, karena membutuhkan plastik ultraviolet sebagai atap dan bambu untuk penyangga, namun keuntungan yang didapat juga lebih besar jika dibandingkan dengan lahan sawah atau hamparan.
Setiap kali panen dua bulan sekali buah melon yang dihasilkan bisa dua ton lebih, dengan keuntungan mencapai 30 juta rupiah. Dalam satu tahun bisa empat hingga lima kali panen.
#beritamojokerto
#budidayamelon
#melon
#greenhouse
#agrobisnis
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.