Atap Kelas Sekolah Ambruk, Siswa Belajar di Musala

KUDUS, KOMPAS.TV - Siswa sekolah dasar di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terpaksa mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka di musala dan ruang serba guna sekolah. Kondisi ini disebabkan atap ruang kelas ambruk.

Kayu-kayu yang tertumpuk di ruang kelas menjadi pemandangan di tiga ruang kelas SD 4 Prambatan Kidul, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sejak akhir tahun lalu. Kini saat simulasi pembelajaran tatap muka mulai diberlakukan, para siswa mulai bingung karena mereka tidak memiliki ruang kelas untuk belajar.

Sebagai solusi sementara, pihak sekolah memindahkan lokasi belajar ke musala dan juga ruang serba guna. Sempitnya ruangan membuat siswa harus duduk berdekatan. Mereka juga menggunakan lantai sebagai tempat untuk menulis. Kondisi ini memang tidak ideal, tetapi segala keterbatasan tidak menyurutkan semangat belajar para siswa. Selama simulasi pembelajaran tatap muka, pihak sekolah membagi jam belajar siswa menjadi dua shif dan setiap shif berlangsung selama dua jam.

"Belajar di musala, karena atapnya ambruk. Sebelumnya belajar di rumah, masuk sejak Senin. Belajar di musala tidak nyaman karena nggak tidak ada mejanya," ujar Miftahul Akbar, siswa SD 4 Prambatan Kidul.

Kepala sekolah SD 4 Prambatan Kidul, Himawanto mengatakan, kerusakan pada atap kelas sudah terjadi sejak Desember tahun lalu. Usia bangunan yang sudah tua membuat bangunan sekolah rawan rusak.

"Ini memanfaatkan ruangan yang ada, diantaranya ada musala, ruang serba guna yang tadi saya gunakan untuk ruang kelas, sebisa mungkin, semaksimal mungkin sehingga anak-anak tetap bisa belajar biarpun hanya waktu dua jam," kata Himawanto, Kepala SD 4 Prambatan Kidul.

Pihak sekolah berharap, perbaikan segera dilakukan agar para siswa bisa belajar lebih baik dan nyaman.

#kabupatenkudus #ruangkelasambruk #sd4prambatankidul