SEMARANG, KOMPAS.TV - Seluruh akses tol di Jawa Tengah akan ditutup mulai 16 hingga 22 Juli 2021. Hal tersebut diungkapkan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ahmad Luthfi, Selasa (13/7/2021).
Luthfi mnegaatakan penutupan itu sebagai upaya menekan mobilitas masyarakat saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Lebih lanjut, Luthfi mengatakan keputusan tersebut merupakan hasil dari rapat lintas sektor antara Polda Jawa Tengah dengan para pemangku kepentingan terkait. "Dari Jakarta maupun Jawa Timur tidak bisa masuk kecuali yang sudah diatur dalam SE Mendagri," kata Ahmad Luthfi dilansir dari ANTARA, Selasa (13/7/2021).
Kata Luthfi, terdapat 27 pintu tol di berbagai wilayah di Jateng yang akan ditutup. Juga akan diberakukan penyekatan ketat di 224 titik yang tersebar di berbagai wilayah Jateng.
Jateng, tambahnya, merupakan episentrum dari kegiatan masyarakat dalam bentuk apa pun. "Kegiatan ini dalam rangka mengurangi kegiatan masyarakat, kecuali yang bekerja di bidang esensial dan kritikal," pungkasnya.
Penutupan hingga 22 Juli tersebut akan melewati batas pelaksanaan PPKM Darurat yang direncanakan berakhir pada tanggal 20 Juli 2021.
Baca Juga: Varian Delta Sudah Ada di 8 Daerah Jateng, Ganjar Minta Masyarakat Jangan Turun ke Jalan
Namun belakangan, pemerintah sudah menyiapkan skenario perpanjangan PPKM Darurat sampai 6 minggu ke depan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Senin (12/6/2021).
Kata dia, itu dilakukan untuk mengantisipasi cepatnya mutasi penyebaran virus corona varian Delta.
Melalui perpanjangan PPKM Darurat, diharapkan mobilitas masyarakat menurun signifikan. "PPKM Darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan," kata Sri Mulyani dikutip dari Kompas.com.
Menurut Sri Mulyani, perpanjangan PPKM Darurat bakal diterapkan bila risiko pandemi Covid-19 masih tinggi.
Baca Juga: Terungkap, Ratusan Kapal China Buang Tinja dan Limbah di Laut China Selatan yang Disengketakan
Sumber : KOMPASTV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.