YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Tingkat hunian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Kota Yogyakarta untuk ICU mencapai 97 persen, non-ICU 85 persen, dan IGD 87 persen.
Melihat kondisi tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan beberapa skenario mengantisipasi lonjakan Covid-19.
Salah satunya dengan mendirikan tenda dengan kapasitas 50 tempat tidur di RSUD Yogyakarta.
“Jika kondisi masih memerlukan tambahan bed lagi, maka RS Pratama Yogya nantinya bisa diubah menjadi rumah sakit Covid,” kata Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dikutip dari Kompas.com, Selasa (6/7/2021).
Baca Juga: Catat! Sejumlah Ruas Jalan di Kota Yogyakarta Ditutup Selama PPKM Darurat
Heroe juga mengatakan, bahwa dengan kondisi yang semakin menipisnya jumlah tempat tidur di ICU dan non-ICU, rumah sakit telah berupaya menambah kapasitas tempat tidurnya.
“Jadi selama rumah sakit di Yogyakarta masih mengupayakan pemenuhan bed pasien. Awal Juli lalu, kesanggupan menambah sampai 71 bed, saat ini masih untuk memenuhi rencana awal Juli,” katanya.
Selain itu, tambah Heroe, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Yogyakarta akan ikut andil menyediakan layanan kamar hotel untuk menjalani isolasi mandiri.
Ada tiga hotel yang difungsikan sebagai selter dan satu hotel sebagai karantina.
“Namanya tidak boleh disebutkan, meskipun saat ini sudah berjalan dan menampung sebagai selter,” ungkapnya.
Baca Juga: IGD Rumah Sakit di Yogyakarta Penuh, 41 Pasien Covid-19 Meninggal di Rumah
Untuk selter di Kota Yogyakarta, Heroe mengatakan selain di wilayah Bener, pihaknya telah menambah di Tegalrejo, juga sudah ditambah di beberapa wilayah yang memanfaatkan balai RW, RK, dan gedung pertemuan yang ada di setiap kecamatan.
“Mulai minggu depan kami akan membuka selter Gemawang, di wilayah Sleman. Kapasitas 34, milik DIY, sudah memberitahukan ke Sleman tentang rencana operasional selter. Saat ini sedang dilakukan perbaikan dan renovasi seperlunya,” katanya.
Terkait dengan stok oksigen, Heroe yang juga sebagai Wakil Wali Kota Yogyakarta itu menyampaikan, stok oksigen di rumah sakit di Kota Yogyakarta masih tercukupi hingga tujuh hari ke depan.
“Laporan kebutuhan oksigen masih tercukupi dan masih akan ada suplai oksigen lagi,” pungkasnya.
Baca Juga: RS Sardjito Pasang Tenda Darurat untuk Tampung Lonjakan Pasien Covid-19
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.