YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Yogyakarta juga menjadi salah satu RS memberlakukan sistem buka tutup Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena penumpukan pasien.
Tak sampai disitu, yang juga terjadi adalah melonjaknya jumlah kematian dari pasien Covid-19.
Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Mohammad Komarudin mengatakan, IGD rumah sakit itu sempat ditutup sementara sejak Jumat (25/6/2021) dan dibuka kembali pada Minggu pagi.
Adapun, pada 2020 ada 78 pasien Covid-19 di rumah sakit itu yang meninggal dunia.
Sementara, sejak Januari hingga Juni 2021 sudah terdapat 206 pasien Covid-19 yang meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Komarudin mengatakan, sejumlah tenaga kesehatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta juga terpapar Covid-19.
Dia menyebutkan, hingga Sabtu (26/6/2021) sedikitnya ada 45 karyawan rumah sakit tersebut yang terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: IGD di Sejumlah Rumah Sakit Yogyakarta Lakukan Sistem Buka Tutup, Ada Apa?
”Ini membuat sumber daya manusia (SDM) di tempat kami menjadi semakin berkurang,” terangnya, dilansir dari laman Kompas.id, Senin (28/6/2021).
Banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 juga terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Kabupaten Sleman, DIY.
Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto, menuturkan, jumlah SDM di rumah sakit tersebut yang terpapar Covid-19 melonjak signifikan pada Juni ini.
”Di bulan Februari sampai Mei 2021, rata-rata SDM yang terpapar Covid-19 itu sekitar 30 orang sebulan. Sekarang di bulan Juni, SDM kami yang terpapar Covid-19 ada 204 orang,” ujar Rukmono.
Rukmono mengatakan, dari 204 yang terpapar Covid-19 itu, sebagian besar merupakan tenaga nonkesehatan.
Selain itu, ada juga perawat serta peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSUP Dr Sardjito yang terpapar Covid-19.
Baca Juga: Pecah Rekor, Angka Kematian Akibat Covid-19 di DIY Capai 32 Kasus per Hari
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.