JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan keputusan terkait lockdown di wilayah DKI Jakarta tergantung pada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
"Forkopimda nanti yang memutuskan (terkait lockdown), nanti forkopimda yang memutuskan karena keputusan intervensi apapun tentang mobilisasi melalui skema pembahasan di tingkat forkopimda," kata Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/6/2021).
Desakan lockdown muncul setelah lonjakan kasus terjadi secara berturut-turut di wilayah DKI Jakarta.
Berdasarkan data harian Satgas Covid-19 pada Kamis (17/6/2021) tercatat penambahan sebanyak 4.144 kasus, lalu Jumat (18/6/2021) sebanyak 4.737, sehari kemudian pada Sabtu (19/6/2021) sebanyak 4.895 kasus, Minggu (20/6/2021), sebanyak 5.582 kasus.
Baca Juga: Corona Melonjak di Jakarta, Anies Baswedan Imbau Masyarakat Tidak Bepergian Sebelum Nanti Menyesal
Sementara itu, keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di wilayah DKI juga mengkhawatirkan. Per hari ini, Senin (21/6/2021), tercatat 90 persen BOR di seluruh RS jakarta untuk pasien Covid-19 sudah terisi, sementara untuk ICU sebanyak 81 persen.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan Pemprov DKI segera mengumumkan kebijakan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan pengetatan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Kita tunggu saja, kami sedang terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, bersabar sebentar, tidak lama lagi Pemprov akan mengambil kebijakan dalam rangka pencegahan, penanganan, pengendalian Covid di wilayah DKI Jakarta," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/6/2021).
Baca Juga: Covid-19 Kian Mengerikan, Ketua DPR Desak Pemerintah Kembali Terapkan PSBB
Ia menyebut, Anies sudah memimpin rapat pagi tadi, Senin (21/6/2021), yang membahas mengenai vaksin dan kebijakan terkait pencegahan, penanganan, dan pengendalian Covid-19.
"Pak gubernur tadi pagi sudah memimpin rapat terkait vaksin, kami sudah diskusikan terkait kebijakan tentang PPKM pengetatan dan lain-lain," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.