BENGKULU, KOMPAS.TV - Hal itu disampaikan Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Bengkulu, Ainul Mardiati, usai menemui M-S dan orang tua di kediamannya.
Pihak keluarga M-S meminta UPTD PPA mendampingi mereka, untuk menjelaskan kepada masyarakat agar tidak ada informasi yang salah. M-S mengaku sangat menyesal atas perbuatannya. Siswi SMA dan keluarga berharap kasus ini segera dapat diakhiri.
Dari pendampingan ini, Ainul menyebut, M-S dan keluarga saat ini sangat tertekan dampak dari video berisikan hinaan ke Palestina yang dibuat dan diunggah M-S ke media sosial tik tok.
Selain itu, M-S juga menyampaikan keinginannya untuk kembali bersekolah di sekolah yang lama dan tak ingin pindah sekolah.
Menyikapi keinginan M-S untuk kembali bersekolah di SMA Negeri 1 Bengkulu Tengah, UPTD PPA akan mendampingi langkah keluarga M-S yang akan mencabut surat pernyataan pengunduran diri dari sekolah, yang sebelumnya diajukan keluarga M-S. Hal ini dilakukan agar hak pendidikan M-S tidak terganggu.
#BengkuluTengah #VideoTikTok #Bengkulu #PelajarSMA
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.