SEMARANG, KOMPAS.TV - Bendung Gerak Kanal Banjir Barat (KKB) di Kota Semarang, Jawa Tengah kini tak hanya sebagai pengendali banjir, namun juga sebagai sarana olahraga air.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, M Adek Rizaldi menyebut, Bendung Gerak KKB dapat dimanfaatkan untuk olahraga perahu naga dan dayung, di samping dapat mengontrol tinggi muka air.
"Sehingga, bisa dimanfaatkan untuk wisata air maupun arena perlombaan seperti perahu naga atau dayung," ujar Adek dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (20/05/2021).
Baca Juga: Stok Ditambah, Vaksinasi Covid-19 di Jateng Dipercepat
Selain itu, Bendung Gerak KKB juga terintegrasi dengan pembangunan air mancur menari di Jembatan Sungai KKB (bridge fountain) yang dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Bendung Gerak KBB yang dirancang dengan empat span pintu yang masing-masing panjangnya 37,75 meter itu dilengkapi dengan rumah pompa dan rumah jaga 230 meter persegi untuk operasionalisasi bendung.
Baca Juga: Usai Lebaran, Ruang Isolasi Pasien Covid-19 Ditambah
Sehingga, saat musim hujan tiba, bendung tersebut akan berfungsi untuk menahan aliran air sungai yang masuk KBB dan pada saat elevasi 2,5 meter, kemudian akan dialirkan ke laut.
Sementara saat musim kemarau, bendung sepanjang 155,5 meter tersebut berfungsi sebagai penampungan air atau long storage berkapasitas 700.000 meter kubik.
Baca Juga: Rumah Aman Gempa Untuk Model Percontohan Masyarakat
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono pun menjelaskan peran Bendung Gerak KKB dalam mengurangi risiko banjir di Kota Semarang yang kerap terjadi saat curah hujan sangat tinggi.
"Katup yang bergerak membuka dan menutup pada bendung ini berfungsi menahan intrusi air laut, menjaga debit air serta penggelontoran (flushing) sedimen sungai untuk pengendalian banjir di wilayah barat Kota Semarang," jelasnya.
Dengan menahan intrusi air laut dan sebagai penampungan air, bendung ini pun ikut berperan dalam menambah pasokan air baku Kota Semarang.
Baca Juga: Miliki Peran Strategis, Komisi Banding Paten dan Merek Penting bagi Perlindungan Kekayaan Intelektu
Menurut pernyataan Ketua RW III di Selomas Tanah Mas, Heri Setiawan, kecemasan warganya akan banjir di musim hujan kini sudah sirna sejak Bendung Gerak KKB sudah mulai beroperasi.
“Semenjak pembangunan Bendung Kanal selesai dan sudah optimal beroperasi, Tanah Mas yang dulu dikenal daerah langganan banjir, sekarang sudah tidak lagi saat musim penghujan datang," ujar Heri, seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/5/2021).
Sebagai informasi, pembangunan bendung ini dikerjakan sejak 20 November 2017 oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Minarta dengan skema kerja sama operasi (KSO) senilai Rp 154,8 miliar.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.