KUPANG, KOMPAS.TV - Badai Seroja semakin memperburuk kualitas pendidikan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Data sementara kerusakan gedung sekolah yang disampaikan Pemkab/Pemkot di NTT sebanyak 382 unit.
Saat ini, pemerintah berupaya segera memperbaiki gedung sekolah yang rusak sehingga dapat segera dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar tatap muka.
Ketua Yayasan “Tukelakang” Nusa Tenggara Timur Marianus Minggo di Kupang, Sabtu (24/4/2021) mengatakan, kondisi mutu pendidikan di NTT sebelum adanya Badai Seroja pun sudah terpuruk oleh pandemi Covid-19, dilansir dari Kompas.id, Sabtu (24/4/2021).
Selama masa pandemi, pelajar memanfaatkan waktu tersebut seperti libur panjang. Tetapi penyelenggara pendidikan tidak pernah sadar hal itu. Bahkan jauh sebelum pandemi, mutu NTT selalu terbelakang. Ini dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional (UN) selama itu.
"Kehadiran Badai Seroja semakin memperburuk mutu pendidikan di daerah ini. Ratusan bahkan ribun gedung sekolah, fasilitas pendidikan, rumah guru termasuk jaringan internet rusak," kata Marianus.
Baca Juga: Danau Baru Seluas 2 Hektar di Kupang Muncul Setelah Badai Seroja
Ia mengungkapkan bahwa untuk memperbaiki atau mengadakan semua ini butuh anggaran besar, sementara keuangan daerah terbatas, kecuali dibantu dari pusat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Dumul Djami mengatakan, sebanyak 81 unit gedung sekolah tingkat PAUD sampai dengan SMA atau sederajad mengalami kerusakan.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui pertemuan virtual. Dalam pertemuan tersebut membahas berapa sekolah yang rusak dan berapa unit yang harus segera diperbaiki dalam waktu dekat secara bersama.
Untuk sementara, sebanyak 15 gedung sekolah yang segera mendapatkan bantuan, yakni enam gedung SMP dan sembilan gedung SD.
Baca Juga: Ini Isi Bantuan untuk Korban Badai Seroja di NTT: 1 Kg Beras, Sebutir Telur dan Sebungkus Mi Instan
Dalam pertemuan virtual berikut dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, akan ditentukan berapa besar anggaran yang akan dialokasikan langsung ke rekening sekolah untuk perbaikan itu.
“Kami harap, perbaikan fisik segera dilakukan sehingga segera direncanakan KBM tatap muka. Meski stimulus atau pencairan kecil-kecil tetapi 15 gedung sekolah ini sudah bisa diakomodir Kementerian Pendidikan sehingga upaya perbaikan sudah jelas,” terang Dumul.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Sulistyo Ambarsari mengungkapkan, data kerusakan gedung sekolah, dari Pendidikan Anak Usia Dini sampai Pendidikan Menengah Atas atau sederajad sebanyak 382 unit.
Data ini masih bersifat sementara karena masih banyak kabupaten yang belum memasukan data kerusakan. Data dari kecamatan masing-masing belum masuk semua.
Baca Juga: Cerita Relawan Bencana NTT Jalani Ramadhan di Pengungsian
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.