Kompas TV regional berita daerah

Gunung Merapi Luncurkan Tiga Kali Awan Panas Guguran dalam Kurun Waktu 6 Jam

Kompas.tv - 20 April 2021, 13:45 WIB
gunung-merapi-luncurkan-tiga-kali-awan-panas-guguran-dalam-kurun-waktu-6-jam
Guguran lava pijar Gunung Merapi berpotensi menjadi banjir lahar hujan saat hujan deras (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Purwanto

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Erupsi Gunung Merapi masih berlangsung. Dalam pengamatan Selasa (20/4/2021) mulai pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, Gunung Merapi sudah mengeluarkan tiga kali awan panas guguran dan lima kali guguran lava ke arah barat daya.

Jarak luncur awan panas guguran maksimal 1.500 meter dan lava maksimal 1.200 meter. Awan panas guguran terjadi pada pukul 06.31 WIB dengan amplitudo maksimal 39 milimeter dan durasi maksimal 118 detik.

Kemudian pada pukul 09.57 WIB dengan amplitudo maksimal 35 milimeter dan durasi 119 detik. Lalu pada pukul 10.08 WIB dengan amplitudo maksimal 55 milimeter dan durasi 120 detik.

Baca Juga: Siaga! Gunung Merapi Kembali Semburkan Awan Panas Guguran

Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta Hanik Humaida, aktivitas erupsi Gunung Merapi sesuai dengan rekomendasi jarak bahaya, mengingat luncuran awan panas guguran masih dalam rekomendasi jarak bahaya.

Ia tidak menampik ada guguran di sisi tenggara yang sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Namun, jarak luncur guguran relatif masih pendek.

“Secara umum belum ada perubahan rekomendasi daerah (mengenai) potensi bahaya erupsi Gunung Merapi,” ujarnya.

Balai merekomendasikan lima hal pada kondisi erupsi Gunung Merapi saat ini.  

Pertama, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas sejauh maksimal lima kilometer pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dan tiga kilometer pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol. Lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

Kedua, masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Ketiga, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana III direkomendasikan untuk dihentikan.

Baca Juga: Tiga Penambang Lereng Gunung Merapi Tewas Tertimbun Longsor

Keempat, pelaku wisata direkomendasikan tak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh lima kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Terakhir, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x

A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: