LABUHA, KOMPAS.TV - Data sementara Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) melaporkan 60 rumah mengalami rusak ringan setelah gempa bumi dengan magnitudo 5,2 mengguncang Labuha, Halmahera Selatan, Jumat (26/02/2021) kemarin.
Selain kerusakan rumah Pusdalops BNBP melaporkan sebanyak 40 KK atau 80 jiwa terpaksa mengungsi.
Baca Juga: Takut Gempa Susulan, Warga Halmahera Selatan Bertahan Di Posko Darurat
Hingga kini masih dilakukan pendataan korban jiwa yang mengungsi ke beberapa lokasi.
Gempa bumi dengan kedalaman 10 km tersebut turut merusak beberapa bagian gedung DPRD Halmahera Selatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Baca Juga: Moeldoko 70 Days, Varietas Padi Siap Panen Perdana di Halmahera Tengah
Melansir Tribunnews, Sabtu (27/02/2021) beberapa pasien RSUD Labuha telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diketahui telah mendirikan tenda darurat sebagai tempat pengungsian sementara bagi pasien.
Baca Juga: Layanan Kereta Cepat Shinkansen Tokyo Kembali Beroperasi Pasca Gempa 7,3
Sebelumnya, warga desa Labuha merasakan gempa bumi selama kurang lebih 2-3 detik.
Warga dengan cepat berlari keluar rumah ketika gempa bumi melanda. Aliran listrik sempat padam setelah gempa terjadi.
Baca Juga: BMKG Imbau Adanya Hujan Ekstrem dan Potensi Banjir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi yang mencakup wilayah Kecamatan Bacan, Bacan Selatan, Bacan Timur, Bacan Barat, Bacan Barat Utara dan Bacan Timur Tengah tersebut tidak berpotensi tsunami.
Sabtu (27/02/2021) pagi BNBP akan menerjunkan Tim Reaksi Cepat untuk menangani kondisi pascagempa.
Baca Juga: BNBP Klarifikasi Berita Hoax Bantuan Gempa
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.