KUDUS, KOMPAS.TV - Sejumlah warga membawa keranda jenazah menerobos banjir di wilayah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Peristiwa tersebut terekam video dan viral di media sosial, Selasa (2/2/2021).
Pada video tersebut memperlhatkan jenazah di dalam keranda diangkut di atas perahu yang didorong warga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Budi Waluyo membenarkan peristiwa tersebut terjadi di wilayahnya.
Baca Juga: Banjir, Warga Sakit Dievakuasi Menggunakan Perahu
"Iya benar video tersebut terjadi hari ini di Kabupaten Kudus," kata Budi dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Budi menjelaskan, jenazah yang diangkut di atas perahu TNI tersebut adalah jenazah Sobyah (75), warga Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.
Dari laporan yang diterima BPBD Kudus, nenek renta tersebut meninggal dunia akibat sakit karena faktor usia pada Selasa pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Sobyah meninggal dunia saat berada rumah anaknya di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.
Hanya saja karena banjir menggenangi pemukiman setempat, maka terpaksa jenazah Sobyah harus diangkut menggunakan perahu menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU).
"Jadi jenazah diangkut dari Desa Setrokalangan menuju pemakaman Desa Kedungdowo. Ya tidak sampai satu kilometer," ujar Budi.
"Dimakamkan pagi sekitar pukul 10.00. Saat itu kedalaman banjir maksimal 1 meter sehingga tidak ada transportasi lain selain perahu," sambungnya.
Baca Juga: Terkait Jenazah Covid-19 Tertukar di Kota Malang, Rumah Sakit Saiful Anwar: Kami Evaluasi Penamaan
Sementara itu, berdasarkan data BPBD Kabupaten Kudus, banjir di Kabupaten Kudus akibat meluapnya sungai Wulan melimpas ke sejumlah desa di 5 Kecamatan (Jekulo, Kaliwungu, Jati, Undaan dan Mejobo) sejak Minggu (31/1/2021).
Banjir juga menggenangi ratusan hektar area persawahan.
"Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan sungai meluap. Banjir paling parah di beberapa Desa di Kecamatan Kaliwungu hingga 1 meter. Saat ini banjir perlahan mulai surut terutama di Kecamatan Jekulo. Kami sudah sediakan dapur umum, posko kesehatan dan tempat pengungsian. Ada yang memilih bertahan dan ada yang mengungsi," kata Budi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.