INDRAMAYU, KOMPAS.TV - Resah dengan keberadaan hama tikus, para petani di Indramayu, Jawa Barat, menggunakan predator alami yaitu burung hantu sebagai pembasmi hama.
Dalam video di atas, seorang petani tengah memperlihatkan maket atau miniatur area persawahan yang kerap diserang hama tikus.
Hama tikus memang menjadi permasalahan utama para petani terutama ketika memasuki musim tanam atau panen padi.
Segala upaya dilakukan termasuk dengan memasang jebakan hingga menggunakan racun tikus.
Namun upaya ini tak membuahkan hasil yang diharapkan.
Semenjak memanfaatkan burung hantu, kini para petani mulai merasakan manfaatnya.
Kerusakan tanam padi mereka berkurang jauh, begitu juga dengan hasil padi mereka dimusim panen, meningkat dibanding sebelum pemanfaatan burung hantu.
Karena luasnya area persawahan, para petani membutuhkan burung hantu yang lebih banyak.
Untuk memenuhi dan menambah jumlah burung hantu, Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, memfasilitasi para petani dengan membuat panangkaran di Desa Juntinyuat.
Hingga kini tercatat ada sepuluh rumah burung hantu yang tersebar di area pertanian di Juntinyuat.
Kesuksesan pemanfaatan burung hantu untuk membasmi hama tikus ini membuat petani lain di Indramayu tertarik untuk menggunakan hal serupa.
Selain efektif juga terbilang aman bagi lingkungan dan kesehatan karena tidak menggunakan cairan kimia untuk membasmi hama.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.