MAKASSAR, KOMPAS.TV - Kasus pernikahan dini di makasasr selama pandemi korona melonjak . Puluhan anak terpaksa menikah dini , karena alasan hamil di luar nikah . Pengawasan orang tua pun di pertanyakan , apalagi nikah dini menimbulkan ancaman kesehatan bagi ibu dan anak .
Demostrasi menolak pernikahan dini masih terus digaungkan . Mereka yang sadar resiko pernikahan dini , terus bersuara agar kasus pernikahan dini bisa ditiadakan .
Namun faktanya berbeda , kasus pernikahan dini masih terus terjadi , bahkan di kota metropolitas seperti makassar .
Pandemi korona ternyata membuat jumlah kasus pernikahan dini melonjak . Pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak mencatat , kasus pernikahan dini mencapai 52 kasus . Minimnya pengawasan orang tua disebut jadi pemicu , kasus nikah dini berulang .
Kenapa ini, ini wilayah dg ..apa sebabnya krn tdk ada aktivitas, tao kr di rumah. ada pengawasan yg tidak berjalan oleh orang tua..ko bisa ketemu anaka2” ungkap andi tenri palallo, kepala dinas pemberdayaan perempuan dan anak kota makassar
Pernikaha dini memang jadi salah satu masalah kota makassar . Bukan cuma soal budaya , tapi kemiskinan juga ambil bagian dalam melonjaknya kasus pernikahan dini .
Pernikaha dini selalu jadi pertentangan , pasalnya nikah dini memicu berbagai masalah , termasuk kesehatan ibu dana anak .
Ini urusan masingmasing orang anak dilindungi,sama dengan matikan anak.kesehatan repsoduksi.masih anak2 kurang gizi stanting “pungkas andi tenri palallo
Regulasi sebenarnya telah melarang kasus pernikahan dini . Namun jika tak dibarengi dengan kesadaran warga , maka kasus pernikahan dini tetap akan terjadi .
#PERNIKAHANDINI
#P2TP2A
#PPPA
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.