GORONTALO, KOMPAS TV - Ditengah pandemi covid-19 trend menanam bunga di pekarangan rumah di Gorontalo terus mengalami peningkatan.
Hal ini pun membawa berkah tersendiri bagi pedagang bunga di Kota Gorontalo.
Seperti yang di alami oleh pasangan suami isteri Farman Pakaya Dan Rahayu Nusura warga kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo.
Sejak dua bulan terkhir, pasutri yang mulai menjual bunga sejak tiga tahun ini kini kebanjiran pembeli. Dalam sehari Farman dan istrinya harus melayani 5 hingga 10 orang pembeli.
Namun untuk mencegah penyebaran covid -19, Farman tetap menerapkan protokol kesehatan kepada setiap calon pembeli seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
Warga yang datang membeli bunga ini seiring adanya pemberlakukan WFH atau bekerja dari rumah di masa pandemi, hal ini pun dimanfaatkan oleh sebagian warga untuk mengoleksi bunga hias di rumah mereka.
Meningkatnya pembeli bunga ini, Farman pun kini bisa meraup omset 750 ribu rupiah hingga satu juta rupiah perhari, padahal sebelumnya parhan hanya bisa mendapat omset 500 rib rupiah dalam sehari.
Farman mengatakan, bunga yang banyak di cari oleh warga merupakan bungan jenis Aglonema, karena bunga ini aglonema memilika corak yang unik.
Selain menjual bunga aglonema, Farman yang merupakan mantan kepala cabang perusahaan otomotif ini juga menjual jenis bunga lainnya, seperti bunga mawar, melati, bromeliad, dan bunga krisan.
Harganyapun beraviariasi mulai dari 35 ribu rupiah hingga 6 juta rupiah per bunga, harga ini di sesuaikan dengan jenis bunga yang dijual.
Usaha bunga yang dirintis farman sejak tiga tahun lalu ini, tak hanya dijual di Gorontalo, namun farman juga mulai menjualnya hingga ke sulawesi selatan, sulawesi tengah, dan sulawesi utara.
#Pandemi #Penjual Bunga #Raup Keuntungan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.