SOLO, KOMPAS.TV - BD alias BA, diduga menjadi otak dari kasus dugaan pengeroyokan dan perusakan acara adat midodareni atau doa jelang pernikahan di Mertrodanan, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (8/8/2020) lalu.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Sumanjuntak mengatakan, tersangka BD memiliki peran menghasut para pelaku lainnya melalui grup WhatsApp (WA) untuk melakukan aksi pengeroyokan dan perusakan dalam acara adat midodareni. BD sendiri bertindak sebagai admin grup WA.
Baca Juga: Penghasut Massa yang Serang Habib Umar Assegaf Saat Midodareni Ditangkap, Terancam 9 Tahun Bui
"Tersangka BD yang memulai melakukan ajakan, hasutan di grup WA yang mana tersangka tersebut sebagai adminnya. BD mengajak warga grup tersebut melakukan aksi kekerasan di TKP," ungkap Ade di Solo, Jawa Tengah, Kamis (20/8/2020).
Dari ajakan BD tersebut, lanjut Ade, beberapa pelaku yang ikut dalam anggota grup WA itu datang bersama-sama menuju ke lokasi kejadian.
Setelah sampai di lokasi, BD menghasut pelaku lainnya untuk melakukan aksi yang menyebabkan tiga orang korban luka.
Baca Juga: 4 Pelaku Anarkis di Acara Midodareni di Solo Ditetapkan Tersangka
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini polisi sudah menangkap sebanyak 12 orang pelaku kasus dugaan pengeroyokan dan perusakan acara adat midodareni.
Dari 12 orang pelaku yang ditangkap, delapan di antaranya sudah ditingkatkan statusnya menjadi tersangka. Sedang empat pelaku lainnya masih dilakukan pendalaman.
"Sementara ini dari delapan orang yang sudah kita tetapkan sebagai tersangka semuanya warga Solo," terang mantan Kapolres Karanganyar tersebut.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan Umar Assegaf Saat Acara Midodareni di Solo
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.