Kemenkes Buka Program Beasiswa Dokter Spesialis untuk 2.000 Orang, Daftar di Sini

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan RI menyiapkan lebih dari 2.000 beasiswa untuk program pendidikan dokter spesialis, subspesialis, dan kedokteran keluarga layanan primer (KKLP) pada tahun 2023 ini. Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Oos Fatimah menyebut program ini dibuka untuk memenuhi kekurangan dokter spesialis di Indonesia.

Oos Fatimah menyebut pemerintah mengejar pencapaian target pemenuhan rasio dokter spesialis 0,28 per 1.000 penduduk. 

Saat ini, dokter spesialis yang ada baru berjumlah 42.600 dokter untuk melayani 277 juta rakyat Indonesia. Artinya, masih kurang sekitar 31.481 dokter untuk memenuhi target.

Baca Juga: Beasiswa S1 untuk Mahasiswa UGM, Ditutup 30 Juni 2023, Ada Uang Rp6 Juta Per Mahasiswa

Apabila dilihat berdasarkan peta sebaran dokter spesialis di Indonesia, masih terkonsentrasi di DKI Jakarta, Bali, dan Yogyakarta. Sedangkan provinsi yang membutuhkan kehadiran dokter spesialis yaitu NTT, Papua, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.

“Kalau dirata-ratakan maka sekitar 30 provinsi di Indonesia masih kekurangan dokter spesialis. Artinya kita menghadapi permasalahan bukan hanya dari segi jumlah atau kekurangan, tapi juga menghadapi permasalahan dari distribusi,” kata Oos Fatimah sebagaimana dikutip Antara, Selasa (27/6/2023).

Daftar beasiswa dokter spesialis Kemenkes

Pendaftaran beasiswa dokter PPDS, subspesialis, dan KKLP Kemenkes RI dapat dilakukan melalui tautan http://sibk.kemkes.go.id/. Pendaftaran dibuka mulai dari 23 Juni hingga 12 Juli 2023.

Kemenkes sendiri telah melaksanakan program beasiswa ini sejak 2021, awalnya dengan kuota 600 calon dokter spesialis. Pada 2022, kuota beasiswa naik jadi 1.676, sedangkan pada 2023 naik lagi jadi 2.170.

Kemenkes sudah melaksanakan penerimaan beasiswa dokter subspesialis periode pertama sebanyak 583 peserta. Pada periode kedua kali ini kembali ditambah menjadi 417 beasiswa subspesialis.

Baca Juga: Beasiswa Karya Ilmiah Kemenpora untuk Mahasiswa S1-S3, Ada Bantuan Sampai Rp10 Juta