Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Guna meningkatkan pemasukan klub di tengah terhentinya kompetisi akibat pandemi virus Corona, tim debutan Indonesia Basketball League 2020, Louvre Surabaya menggandeng tim e-sports, Evos Sport.
Kolaborasi yang diklaim sebagai yang pertama ini, mencoba mendongkrang pemasukan dari penjualan merchandise.
Terhentinya kompetisi Indonesia Basket Ball league atau IBL 2020 akibat pandemi global virus Corona, tentunya sangat berdampak pada kondisi keuangan klub.
IBL yang terhenti sejak bulan Maret lalu, membuat sejumlah sponsor menghentikan pendanaan sementara akibat perekonomian yang terganggu.
Situasi ini coba dimanfaatkan oleh tim pendatang baru, Louvre Surabaya untuk meningkatkan penjualan merchandise.
Meski terbilang baru, tim asal Kota Surabaya ini ternyata memilik fans yang fanatik.
Terbukti penjualan merchandise Louvre terus meningkat hingga mendekati 1 milyar rupiah, bahkan jersey musim 2020 sudah tidak di produksi lagi, dan menjadi barang langka karena sudah tidak ada di pasaran.
Peluang ini yang terus dikembangkan oleh louvre, dengan mencoba menggandeng klub e-sport, Evos.
Kolaborasi ini diharapkan mampu mendongkrak pemasukan, dengan mengeluarkan produk merchendise dengan edisi terbatas.
Kerjasama Louvre dan Evos ini masih dalam tahap pertama.
Nantinya akan ada tshirt dengan 10 desain berbeda, yang dijual setiap desainnya hanya 200 buah.
Kompetisi bola basket terbesar di Indonesia musim 2020, rencannya akan kembali di lanjutkan pada bulan September mendatang.
Kompetisi yang terhenti di seri ke-6 ini, akan digelar tanpa penonton dan pemain asing.
Operator kompetisi IBL sudah merampungkan draft protokol kesehatan, dan masih menunggu restu dari federasi maupun pemerintah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.