JAKARTA, KOMPAS.TV - Konfederasi sepak bola Amerika Selatan (CONMEBOL) resmi memberi usul untuk menambah jumlah kontestan Piala Dunia 2030.
Piala Dunia 2030 akan digelar di Spanyol, Portugal, dan Maroko.
Adapun, laga pembuka Piala Dunia 2030 bakal diselenggarakan di Uruguay untuk merayakan 100 tahun turnamen sepak bola ini bergulir pertama kali. Argentina dan Uruguay juga akan menggelar satu pertandingan.
Presiden CONMEBOL, Alejandro Dominguez merasa perayaan satu abad Piala Dunia penting untuk diikuti banyak negara.
“Kami yakin bahwa perayaan seratus tahun ini akan menjadi unik, karena 100 tahun hanya dirayakan satu kali," kata Dominguez, Kamis (10/4/2025) dikutip dari conmebol.com.
"Dan itulah mengapa kami mengusulkan, untuk pertama kalinya, untuk mengadakan perayaan ini dengan 64 tim, di tiga benua secara bersamaan."
Baca Juga: Musim Depan, Liga Inggris Punya Lima Wakil di Liga Champions 2025-26
"Sehingga semua negara memiliki kesempatan untuk merasakan pengalaman global, dan agar tidak ada seorang pun di planet ini yang terlewatkan dalam perayaan ini; meskipun dimainkan di mana-mana, ini adalah milik kita semua," imbuhnya.
FIFA sendiri sejatinya sudah menambah jumlah kontestan peserta Piala Dunia.
Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko akan diikuti oleh total 48 tim, naik 12 peserta.
Adapun, ide untuk menggelar Piala Dunia 2023 dengan 64 peserta pertama kali diutarakan oleh Ketua Federasi Sepak Bola Uruguay, Igancio Alonso.
Menurut laporan The Guardian, FIFA menyebut ide dari Alonso itu terkesan spontan. Tetapi, mereka mengatakan akan tetap menganalisis setiap usulan dari anggota.
Baca Juga: Blak-Blakan Ketum PSSI Erick Thohir Gantikan STY dengan Kluivert: Target Piala Dunia 2030? | STY OUT
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin dengan tegas menolak gagasan tersebut..
“Proposal yang dibuat ini bahkan lebih mengejutkan daripada yang Anda pikirkan,” kata Ceferin setelah kongres tahunan Uefa di Belgrade, Serbia, 3 April 2025.
“Saya pikir itu bukan ide yang bagus untuk Piala Dunia itu sendiri, dan itu juga bukan ide yang bagus untuk kualifikasi kami."
"Jadi saya tidak mendukung ide itu. Saya tidak tahu dari mana asalnya, tetapi aneh bahwa kami tidak tahu apa-apa sebelum proposal ini diajukan di dewan FIFA," imbuh Ceferin.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV/conmebol.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.