KOMPAS.TV — FIFA memuji kualitas tawaran Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 dalam laporan evaluasi yang dirilis Sabtu (30/11/2024). Meski demikian, laporan tersebut juga menyoroti sejumlah tantangan, termasuk risiko terkait hak asasi manusia dan kebutuhan pembangunan infrastruktur besar-besaran.
Dalam laporan setebal 110 halaman itu, FIFA menyatakan Arab Saudi perlu mengerahkan "upaya dan waktu yang signifikan" untuk memenuhi janji penyelenggaraan sesuai standar internasional.
Standar tersebut sebelumnya mendapat kritik tajam di Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun ini.
Dilansir dari The Associated Press, evaluasi FIFA menilai tawaran Saudi sebagai berisiko "sedang" meski melibatkan proyek-proyek besar, termasuk pembangunan 15 stadion baru serta puluhan hotel untuk mendukung turnamen yang melibatkan 48 tim dan 104 pertandingan itu.
Namun, tawaran ini juga menuai kritik dari kelompok hak asasi manusia. Amnesty International, dalam pernyataan Sabtu, menyebut laporan FIFA sebagai "penghapusan catatan buruk hak asasi manusia Saudi."
Kekhawatiran utama terkait dengan sistem "kafala", yang mengikat pekerja migran pada pemberi kerja mereka.
Serikat pekerja dan pengacara menyoroti perlindungan hukum bagi pekerja yang akan terlibat dalam pembangunan infrastruktur.
Baca Juga: Indonesia Dukung Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
Sebagai respons, Arab Saudi menjanjikan sistem kesejahteraan pekerja yang lebih baik dan kerja sama dengan Organisasi Buruh Internasional (ILO).
Meski begitu, komitmen untuk melibatkan serikat pekerja internasional atau kelompok hak asasi manusia lain belum terlihat.
Tantangan lain datang dari jadwal turnamen. Jika diselenggarakan pada November-Desember, Piala Dunia 2034 akan berbenturan dengan Asian Games yang juga diadakan di Saudi serta bulan suci Ramadan.
Kondisi iklim yang panas pada bulan tradisional Juni-Juli juga menjadi pertimbangan, seperti halnya ketergantungan pada transportasi udara antara lima kota tuan rumah yang diusulkan, yaitu Riyadh, Jeddah, Al Khobar, Abha, dan Neom.
Meski begitu, FIFA melihat potensi ekonomi yang besar dari proyek ini. Dengan dukungan sponsor, termasuk Saudi Aramco, tawaran Saudi dianggap memiliki "posisi komersial yang kuat."
Stadion utama, King Salman International Stadium di Riyadh, juga direncanakan memiliki kapasitas 92.000 kursi untuk pertandingan final.
Keputusan resmi mengenai tuan rumah Piala Dunia 2034 akan diumumkan pada 11 Desember mendatang dalam pertemuan daring yang melibatkan 211 federasi sepak bola nasional.
Pada kesempatan yang sama, FIFA juga akan mengesahkan Spanyol, Portugal, dan Maroko sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2030.
Baca Juga: Kalahkan Arab Saudi, Indonesia Naik ke Peringkat 125 FIFA, Erick Thohir Target Ranking 100 Besar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.