Kompas TV olahraga badminton

Kronologi Meninggalnya Pebulutangkis Zhang Zhi Jie, Dokter Sebut karena Henti Jantung Mendadak

Kompas.tv - 1 Juli 2024, 14:42 WIB
kronologi-meninggalnya-pebulutangkis-zhang-zhi-jie-dokter-sebut-karena-henti-jantung-mendadak
Presiden Badminton Asia Mr. Kim Jong Soo (kanan) memberikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya pebulutangkis China Zhang Zhi Jie, di Kantor KONI DIY, Senin (1/7/2024). Zhang Zhi Jie meninggal usai kolaps dalam pertandingan melawan Kazuma Kawano (Jepang) di pertandingan terakhir penyisihan grup BNI Asia Junior Championship 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (30/6) petang. (Sumber: Gading Persada/Kompas TV)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pebulutangkis muda China, Zhang Zhi Jie,  dilaporkan meninggal dunia karena henti jantung mendadak. Hal tersebut disampaikan dokter rumah sakit tempat Zhang sempat dirawat, Wakil Kepala RSPAU Hardjolukito dr. Imam Muslim dan dr. Nahar Taufiq dari RS Sardjito Yogyakarta.

Zhang Zhi Jie meninggal dunia usai kolaps dalam pertandingan Badminton Asia Junior Championships 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (30/6/2024) malam. Talenta bulutangkis China ini kolaps saat menghadapi wakil tim Jepang, Kazuwa Kawano.

Dalam konferensi pers yang digelar di Yogyakarta pada Senin (1/7/2024), Kabid Humas dan Media PP PBSI Broto Happy menyampaikan bahwa tim medis sempat mengupayakan resusitasi jantung paru (RJP). Namun, nyawa Zhang tidak tertolong.

Kronologi meninggalnya Zhang Zhi Jie

Broto menjelaskan, tim medis tidak bisa langsung masuk lapangan saat kejadian karena mematuhi SOP dan pedoman. Tim medis baru diperbolehkan masuk lapangan usai mendapat panggilan dari wasit.

Baca Juga: Pebulu Tangkis China Meninggal usai Berlaga dalam Badminton Asia Junior Championships di Yogyakarta

Kata Broto, dokter lapangan langsung memutuskan untuk membawa Zhang dengan ambulans usai memeriksa sang pemain selama 1 menit 20 detik. Zhang pun segera dibawa ke RSPAU Hardjolukito sesuai rekomendasi Badminton Asia yang mempertimbangkan jarak dan fasilitas yang ada.

Sesampainya di RSPAU Hardjolukito, Zhang disebut mengalami penurunan kesadaran dan pernapasan tidak memadai. Tim dokter sempat melakukan prosedur pijat jantung luar serta menggunakan alat bantu napas selama tiga jam.

"Korban tidak menunjukkan respon sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder. Tim medis telah menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 20.50 WIB kepada pihak official tim China," demikian keterangan tertulis konferensi pers tim medis dan PBSI yang diterima Kompas TV, Senin (1/7).

Tim bulutangkis China pun meminta agar Zhang dirujuk ke RSUP dr. Sardjito untuk kemungkinan tatalaksana lebih lanjut. Zhang tiba di Sardjito dalam kondisi tanpa napas, denyut nadi, dan disertai tanda kematian sekunder.

Tim medis RSUP dr. Sardjito sempat mengupayakan RJP (Pijat Jantung Luar) selama 1,5 jam terhadap Zhang. Namun, Zhang tidak bisa diselamatkan.

"Setelah dilakukan penjelasan kepada official tim China maka tindakan Pijat Jantung Luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB. Dengan demikian, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di RSPAU dr. S. Hardjolukito maupun RSUP dr. Sardjito menunjukkan hasil yang sama yaitu korban mengalami henti jantung mendadak."

Masyarakat dan pencinta bulutangkis pun diharapkan untuk menghormati privasi keluarga Zhang Zhi Jie dan tim China. Publik diminta tidak menyebarkan foto atau video yang memperlihatkan keadaan Zhang.

Baca Juga: BNI Badminton Asia Junior Championships 2024: Indonesia Bidik Gelar Juara di Beregu Campuran


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x