JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan pelatih Timnas Thailand, Alexandre 'Mano' Polking, menilai setiap pelatih di Asia Tenggara ingin melatih Timnas Vietnam.
Seperti diketahui, Vietnam Football Federation (VFF), PSSI-nya Vietnam, baru saja memecat Philippe Troussier sebagai pelatih kepala pada Selasa (26/3/2024).
Polking sendiri menjadi salah satu kandidat kuat sebagai pengganti Troussier. Sejak dipecat Thailand pada November 2023 silam, Polking belum menangani tim baru.
Pelatih berdarah Jerman kelahiran Brasil itu tidak menutupi keinginannya melatih Vietnam.
"Saya mencari pekerjaan baru, dan sedang bernegosiasi dengan beberapa klub," kata Polking, dikutip dari VnExpress.
Baca Juga: Shin Tae-yong Komentari Pemecatan Pelatih Vietnam Philippe Troussier
"Tetapi, tentu saja setiap pelatih di Asia Tenggara ingin memimpin Timnas Vietnam. Saya siap bekerja di mana pun, tetapi yang jelas bekerja untuk tim nasional adalah posisi yang paling terhormat bagi seorang pelatih," sambungnya.
Saat menjabat sebagai pelatih Timnas Thailand senior, Polking terbilang cukup sukses. Dia mampu mempersembahkan dua trofi Piala AFF untuk Gajah Perang.
Menurut Polking, Timnas Vietnam masih memiliki pemain-pemain yang hebat.
"Saya menonton setiap pertandingan Vietnam belakangan ini, dan saya percaya tim tersebut masih punya kelompok pemain yang kuat," kata Polking.
"Vietnam U23 juga bagus, dan ini bagus untuk masa depan. Tetapi, saya tidak akan mengomentari pekerjaan pelatih terkenal seperti Troussier, karena tentu saja dia paham sepak bola," lanjutnya.
Baca Juga: Vietnam Pecat Pelatih usai Kalah 0-3 dari Indonesia, Troussier Minta Maaf Tak Bisa Capai Ekspektasi
Sementara itu, Wakil Presiden VFF Tran Anh Tu juga sudah mengungkap kriteria pelatih baru Timnas Vietnam. Menurutunya, pelatih baru The Golden Star Warriors harus bisa cocok dengan budaya Vietnam.
"Pelatih profesional memiliki pandangan yang jelas. Semakin baik pelatihnya, semakin tinggi pula tuntutannya. Oleh karena itu, kami harus mempertimbangkan banyak faktor untuk menemukan kecocokan, terutama budaya, tuntutan dan penerimaan terhadap perbedaan," kata Anh Tu.
Sumber : Kompas TV/VnExpress
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.