JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (Dirut PT LIB) Ferry Paulus mengungkapkan besarnya biaya pengadaan video assistant referee (VAR) di Liga 1.
Ferry Paulus menyebut biaya pengadaan VAR di Liga 1 mendekati Rp100 miliar.
"Enggak cukup Rp10 (miliar) atau Rp20 miliar, mendekati Rp100 miliar," kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus terkait biaya VAR seusai acara pelantikan pengurus PSSI di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (26/5/2023) dikutip dari Antara.
Baca Juga: Kick Off Bakal 1 Juli 2023, Dirut PT LIB Sebut akan Ada yang Baru di Liga 1 Musim 2023-24
Selain itu, Ferry juga menegaskan bahwa pemasangan VAR membutuhkan regulasi tersendiri sebelum liga menginvestasikan sistem tersebut ke 18 stadion klub peserta kompetisi.
Dia membandingkan kondisi geografis sejumlah negara tetangga macam Thailand, Malaysia, dan Singapura yang punya stadion dengan jarak berdekatan, sehingga tidak memerlukan stasiun pemancar yang banyak.
"Kalau di Thailand itu dengan 16 klub dia punya empat stasiun, kemudian di Malaysia hanya ada enam stasiun, di Singapura itu dua stasiun. Jadi apa namanya semua ada, di semua klub itu ada karena di Indonesia ini geografisnya agak lebar, bandwith-nya juga variatif," sambung Ferry Paulus.
Baca Juga: Dari 3+1 Menjadi 5+1, Akankah Regulasi soal Pemain Asing di Liga 1 Berubah di Musim Depan?
Di sisi lain, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga menjelaskan perangkat untuk menjalankan VAR dalam sebuah pertandingan, tidak semudah yang dibayangkan.
Arya mengatakan wasit-wasit di Indonesia perlu melakukan pelatihan terlebih dahulu.
“Jadi, harus ada kesiapan teknis dan wasit harus dilatih. Satu hal lagi, mereka mesti bisa berbahasa Inggris,” kata Arya, Jumat (26/5/2023), dikutip dari Kompas.com.
“Kan ada pelatihan-pelatihan. Biasanya itu setahun baru bisa VAR-nya. Namun, kami meminta tolong supaya ada percepatan. Nanti kita coba."
Baca Juga: Pelantikan Pengurus PSSI Periode 2023-2027, Ini Harapan Ketua KONI!
“Memang, ini (VAR) tidak semudah yang kita lihat, orang-orangnya baru. Kan dia punya peralatan sendiri."
“Kita lihat seperti waktu belajar Excel kan belajar aplikasi. Nah, apalagi ini (VAR) agak besar ya, perangkatnya banyak, orangnya agak banyak,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.