LONDON, KOMPAS.TV - Lebih dari 30 negara menolak keikutsertaan atlet dari Rusia dan Belarusia untuk berlaga pada Olimpiade Paris 2024.
Seperti yang diketahui, Komite Olimpiade Internasional IOC membuka kemungkinan untuk mengizinkan atlet dari kedua negara untuk bertanding di Prancis sebagai tim netral.
Akan tetapi, rencana tersebut ditolak oleh Ukraina yang mengancam akan memboikot pesta olahraga empat tahunan itu jika atlet dari Rusia dan Belarusia diizinkan untuk bertanding.
Terkait rencana IOC ini, perwakilan dari sejumlah negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, Polandia, Amerika Serikat, dan Kanada melakukan pertemuan pada 10 Februari lalu.
Berdasarkan pertemuan tersebut, Sekretaris Kebudayaan Inggris Lucy Frazer, yang menjadi ketua kelompok koalisi, menilai rencana dari IOC "tidak kredibel".
Frazer pun mendesak agar IOC mengurungkan niatnya untuk mengizinkan atlet dari Rusia dan Belarusia berlaga di Olimpiade Paris 2024.
"Koalisi negara-negara ini telah mendukung Ukraina di berbagai bidang dan kami akan terus melakukannya," kata Frazer dikutip dari BBC, Selasa (21/2/2023).
"Hari ini kami menetapkan keprihatinan serius kami dengan rencana Komite Olimpiade Internasional yang membuka kemungkinan jalan kembali ke atlet elit untuk Rusia dan Belarusia."
“Setiap rencana untuk mengizinkan atlet Rusia dan Belarusia untuk berpartisipasi di Paris tidak dapat dipercaya."
Baca Juga: Ukraina Ancam Boikot Olimpiade 2024 jika Rusia-Belarusia Ikut, Minta Dukungan Negara Lain
"Dengan prospek tank dari Inggris, Amerika Serikat dan mitra Eropa tiba di Ukraina selama beberapa minggu mendatang, dan Presiden Zelensky menyatakan keprihatinan serius bahwa serangan musim semi oleh Rusia sudah dekat, kami mendesak IOC untuk mempertimbangkan kembali posisinya," tegasnya.
Pernyataan itu sekaligus menegaskan bahwa "tidak ada alasan" untuk IOC membatalkan keputusannya tahun lalu yang melarang atlet Rusia dan Belarusia dari kompetisi.
Menurut kelompok tersebut, satu-satunya cara agar atlet dari Rusia dan Belarusia bisa kembali ke komunitas olahraga internasional adalah dengan negara mereka "mengakhiri perang yang mereka mulai".
Menanggapi pernyataan yang dikeluarkan kelompok negara tersebut, IOC mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkannya.
"Komite Olimpiade Internasional mencatat pernyataan menteri dan perwakilan senior dari 'kelompok kolektif negara'," bunyi pernyataan IOC.
"IOC menghargai pertanyaan konstruktif sehubungan dengan definisi netralitas atlet dengan paspor Rusia atau Belarusia, sambil mencatat bahwa masalah hak asasi manusia yang diungkapkan oleh dua pelapor khusus Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa belum dibahas dalam penyataan."
Baca Juga: Atlet Rusia dan Belarusia Dipertimbangkan Bisa Ikut Olimpiade, Ukraina Sontak Caci IOC Bau Darah
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.