DOHA, KOMPAS.TV - Sosok pelatih Walid Regragui menjadi sorotan jelang semifinal Piala Dunia 2022 antara Prancis vs Maroko, Kamis (15/12/2022) dini hari waktu Indonesia. Selain disorot karena sukses membuat kejutan dengan Singa Atlas, pertandingan Prancis vs Maroko berarti spesial bagi Regragui.
Dalam pertandingan Prancis vs Maroko, Regragui bakal coba mengeliminasi timnas dari negara tempat kelahirannya sekaligus mantan rekan setimnya, Olivier Giroud.
Walaupun berkebangsaan Maroko dan memulai kiprah kepelatihan di negara Afrika Utara tersebut, Regragui punya kenangan personal tentang Prancis. Pelatih yang kini berusia 47 tahun itu lahir dan tumbuh besar di Prancis.
Regragui tercatat lahir di Corbeil-Essonnes, Prancis. Ia juga hampir menghabiskan seluruh kariernya sebagai pesepak bola di negara itu.
Baca Juga: Viral Walid Regragui Ikut Seminar Taktik Mikel Arteta Tahun Lalu, Kini Cetak Sejarah Bersama Maroko
Mantan pemain yang dulu berposisi sebagai bek kanan ini memulai karier sepak bola di Racing Paris. Kemudian, ia hampir selalu pindah ke klub Prancis, yakni Toulouse, AC Ajaccio, Dijon, dan Grenoble.
Regragui sempat menghabiskan waktu dua musim di klub Spanyol, Racing Santader. Pada masa senja karier, ia kemudian pindah ke klub Maroko, Moghreb Tetouan dan pensiun di sana.
Jelang pertandingan Prancis vs Maroko, Regragui pun mengaku Prancis masih spesial baginya. Namun, ia mengaku akan bersikap profesional dan memasang target mendepak negara kelahirannya.
"Ini spesial bagi orang terkasih saya, keluarga, dan kerabat. Bagaimanapun ini spesial bagi saya juga, karena saya juga orang Prancis dan tumbuh besar di Prancis. Namun, saya coba kabur dari perdebatan ini dan hanya berpikir soal sepak bola," kata Regragui dikutip laman resmi FIFA.
"Saya adalah pelatih dari negara saya (Maroko), yang mana menghadapi negara kedua saya (Prancis). Jadi, tujuannya adalah mendepak Prancis. Ini adalah pertandingan sepak bola, dan itu tidak akan merenggut cinta saya untuk Prancis," lanjutnya.
Lebih lanjut, Walid Regragui juga berbicara soal penyerang Prancis, Olivier Giroud yang pernah menjadi rekan setimnya di Grenoble pada 2007-2008.
Ketika Giroud muda sedang menembus tim utama Grenoble, Regragui direkrut klub yang kini berlaga di Ligue 2 itu sebagai pemain kawakan.
Giroud kemudian melanglang buana dan mengabadikan namanya bersama Montpellier, Arsenal, Chelsea, lalu AC Milan. Sedangkan Regragui pindah ke Maroko lalu pensiun dan memulai karier kepelatihan.
"Olivier adalah pemain yang berdaya tahan. Memang rumit baginya sejak dari awal, bahkan sejak di Grenoble, tetapi dia tak pernah menyerah," kata Regragui.
"Untuk waktu singkat saya memang bersamanya. Saya bisa berkata bahwa dia adalah kawan yang hebat, punya nilai. Apabila Anda memegang teguh nilai tertentu, juga berhati baik seperti Olivier, dan jika Anda pekerja keras--saya sangat senang dengan apa yang telah dicapainya," lanjutnya.
Olivier Giroud sendiri sejauh ini telah mengemas empat gol di Qatar 2022. Giroud akan menantang tim yang diasuh mantan rekan setimnya sekaligus tim yang baru kebobolan satu kali sepanjang Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Profil Walid Regragui, "Si Kepala Alpukat" yang Membawa Maroko ke Semifinal Piala Dunia 2022
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.