LONDON, KOMPAS.TV - Bek Crystal Palace, Joachim Andersen melaporkan pesan ancaman pembunuhan dan ujaran kebencian yang diterimanya kepada kepolisian per Selasa (16/8/2022). Pemain asal Denmark itu dihujani pesan ancaman usai provokasinya membuat striker Liverpool, Darwin Nunez dikartu merah.
Insiden kartu merah Nunez terjadi dalam partai Premier League antara Liverpool vs Crystal Palace di Anfield, Senin (15/8) malam atau Selasa (16/8) dini hari waktu Indonesia. Juergen Klopp telah mengakui bahwa tindakan Nunez layak dikartu merah dan sang pemain juga sudah minta maaf.
Menurut laporan BBC, Andersen mengirim laporan polisi melalui petugas penghubung klub.
Crystal Palace dilaporkan akan mengadakan pertemuan dengan Andersen untuk mendukungnya. Sang pemain sendiri disebut merasa baik-baik saja tetapi merasa jengah dengan ujaran kebencian kepada pesepak bola di dunia maya.
Baca Juga: Sukses Pancing Emosi Darwin Nunez, Joachim Andersen: Saya Pikir Dia Bodoh
Dalam perkembang terpisah, seorang pengguna Instagram yang ikut mengirimi Andersen pesan mengancam, telah meminta maaf secara terbuka. Ia mengaku mengancam sang pemain ketika “sangat mabuk” dan sekarang merasa “begitu bodoh dan sangat menyesal.”
Sementara itu, seorang juru bicara Premier League mengonfirmasi bahwa pihak liga telah menjalin kontak dengan Crystal Palace untuk membantu Joachim Andersen.
Di lain pihak, seorang juru bicara Meta, perusahaan pemilik Instagram dan Facebook, mengaku pihaknya telah bertindak atas terjadinya ujaran kebencian terhadap Andersen.
“Kami punya aturan ketat terhadap pelecehan dan perisakan dan kami tengah menjalin kontak langsung dengan tim Joachim tentang isu ini,” kata juru bicara itu.
“Tidak ada yang bisa membereskan tantangan ini dalam semalam, tetapi kami terus bekerja dengan industri dan pemerintah untuk bantu menjaga komunitas kami tetap aman dari pelecehan,” sambungnya.
Sebelumnya, melalui media sosial, Andersen menunjukkan 17 tangkapan layar yang berisi “300-400” pesan mengancam, termasuk ancaman pembunuhan.
“Dikirimi mungkin 300 sampai 400 pesan-pesan seperti ini tadi malam. Saya harap Instagram dan Premier League bertindak soal ini,” kata Andersen.
Menanggapi banjir ancaman yang menerpanya, Andersen meminta para suporter “menunjukkan rasa hormat” dan “berhenti sok keras di dunia maya.”
Perisakan daring terhadap pesepakbola merupakan fenomena umum yang mengkhawatirkan di Inggris. Pada 2021, sebuah studi Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA) menunjukkan bahwa 44 persen pemain Premier League pernah menerima perisakan daring.
Otoritas terkait pun semakin memperketat aturan untuk mengatasinya. Per Juni 2022, orang yang diputus bersalah atas kasus ujaran kebencian daring terkait sepakbola dapat dihukum larangan masuk stadion.
Baca Juga: Diancam Dibunuh usai Insiden dengan Darwin Nunez, Bek Crystal Palace Senasib dengan Sergio Ramos
Sumber : Kompas TV/BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.