JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang remaja dijatuhi hukuman enam minggu penjara karena melakukan pelecehan rasial terhadap pemain Timnas Inggris Marcus Rashford usai final Euro 2020 tahun lalu.
Justin Lee Price, yang berusia 19 tahun, menargetkan Rashford dengan pelecehan di Twitter setelah pemain Manchester United itu gagal mengeksekusi penalti dalam duel adu penalti yang dimenangkan oleh Italia di Stadion Wembley pada Juli 2021.
Price akhirnya mengakui satu tuduhan mengirim pesan yang sangat ofensif pada sidang di Pengadilan Magistrat Worcester pada 17 Maret.
Menurut jaksa, Price awalnya mencoba menghindari deteksi dengan mengubah nama pengguna Twitter-nya setelah postingan itu dilaporkan.
Dia kemudian membantah pelanggaran tersebut dalam interogasi pertamanya dengan polisi setelah penangkapannya.
Tetapi kemudian ia mengakui memposting cuitannya itu saat dia diinterogasi oleh petugas untuk kedua kalinya.
Baca Juga: Mendapatkan Serangan Rasis, Marcus Rashford Angkat Bicara
Dia lantas dijatuhi hukuman penjara enam minggu di Pengadilan Magistrat Kidderminster di Worcester, Rabu (30/3/2022).
"Price menargetkan pesepakbola berdasarkan warna kulitnya dan tindakannya jelas rasis dan kejahatan rasial,” kata Mark Johnson dari Crown Prosecution Service dikutip dari Associated Press.
“Mereka yang melecehkan pesepakbola secara rasial merusak permainan untuk semua. Saya harap kasus ini mengirimkan pesan bahwa kami tidak akan mentolerir rasisme dan pelanggar akan dituntut sesuai hukum yang berlaku," imbuhnya.
Usai final Euro 2020 lalu, Rashford bukan satu-satunya pemain yang juga banyak mendapat kecaman.
Jadon Sancho dan Bukayo Saka yang juga gagal mengeksekusi penalti di kekalahan Inggris atas Italian itu turut sempat menjadi sasaran pelecehan rasial.
Baca Juga: Tak Panggil Rashford dan Sancho ke Timnas Inggris, Begini Penjelasan Southgate
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.