JAKARTA, KOMPAS.TV – Ignatius Indro, Ketua Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) menilai kasus Ahmad Afi, eks timnas U-16 yang sakit kronis tak berdaya bisa jadi awal perbaikan sepak bola Nasional.
Perbaikan tata kelola sepak bola nasional, kata Indro, karena melihat banyaknya pemain baik di klub maupun yang sudah pernah berseragam timnas tapi kehidupannya tidak membaik.
Bahkan, indro mengatakan, sistem yang sekarang ini cenderung tidak akomodatif dan bisa dikatakan berantakan terkait penanganan kehidupan pemain.
Kejadian Ahmad Afi yang sakit kronis hingga tak berdaya ini, kata Indro, bisa jadi pelajaran penting soal sistem sepak bola agar Indonesia yang cenderung berantakan.
“Banyak sekali pemain sepak bola yang memang akhirnya sakit, ataupun ekonomi yang berantakan. Bagaimana sistem yang baik, kesejarahteraan dan jaminan kesehatan harusnya bisa diperhatikan. Sejak dulu kan tidak, makanya perlu berubah,” kata Indro kepada KOMPAS.TV lewat pesan suara, Sabtu (21/1/2022).
Kasus Ahmad Afi ini, lanjut Indro, bisa membuat banyak orang ragu untuk jadi pesepa kbola di Indonesia.
“Kenapa ini penting? Agar anak-anak muda kita yang ingin jadi pemain sepak bola tidak ragu untuk berkarir d dalam dunia sepak bola,” katanya.
Baca Juga: Kisah Pilu Ahmad Afi Eks Timnas U-16, Sakit Kronis hingga Tubuh Kurus Kering
Indro pun meminta agar federasi menerapkan sport science agar sistem pembinaan serta cita-cita memajukan sepak bola Indonesia tidak hanya sekadar isapan jempol semata.
“Saya pikir inilah gunanya sport sicence biar tahu perkembangan orang per orang, tiap pemain akan terlihat baik di level klub atau timnas. Dengan sport science mungkin ada penyakit yang didera pemain bisa langsung kelihatan,” jelas Indro.
Baca Juga: Ketua PSSI Diminta Bantu Ahmad Afi, Eks Timnas yang Sakit Kronis dan Tak Berdaya
Pria yang berprofesi sebagai penyiar radio itu lantas menjelaskan soal sistem sistem sepak bola yang baik agar kejadian serupa tidak terjadi.
“Perbaikan sistem misalnya, kalau ada kejadian serupa bisa tertangani. Nantinya prosedur penanganan harus dibuat misalnya dari BPJS atau asuransi kesehatan. Lewat itu, misalnya, federasi harusnya lebih siap dan bagus. Kalau ada kejadian serupa bisa ditangani cepat dan lebih baik,” tutupnya.
Seperti diketahui, Ahmad Afi saat ini tinggal di Sokomanunggal, Surabaya, Jawa Timur. Ia saat ini tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa tergolek lemas di tempat tidurnya.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sukomanunggal Surabaya Heri Suprianto mengatakan Afi terjatuh di rumah hingga ia terkena penyakit kronis.
Pemkot Surabaya pun turun tangan untuk bantu Ahmad Afi. Ia pun dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan bantuan berupa tempat tidur medis untuk memudahkan keluarga merawat Afi.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK Kota Surabaya) Rini Indriyani Eri Cahyadi mengaku akan bantu Ahmad Afi agar sembuh.
"Salah satu yang sudah dibantu adalah tempat tidur medis yang diberikan kepada Adik Afi supaya aktivitas sehari-harinya bisa lebih mudah dan yang jaga juga lebih gampang," katanya dilansir Kompas.com Rabu lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.