YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - China mengeluarkan larangan untuk para pemain sepak bola, khususnya mereka yang memperkuat timnas, agar tidak memiliki tato.
Negeri Tirai Bambu juga menginstruksikan pemain timnas yang terlanjur merajah tubuhnya untuk menghapus atau menutupi tatonya.
Larangan itu disampaikan Administrasi Olahraga China (GAS) dalam sebuah pernyataan pada Selasa (28/12/2021).
GAS menyatakan bahwa dalam rangka penguatan manajemen pemain sepak bola, Asosiasi Sepak Bola China akan menetapkan persyaratan disiplin untuk pemain timnas.
"Timnas di semua tingkatan akan secara ketat menerapkan persyaratan yang relevan dari langkah-langkah manajemen," tulis penyataan GAS, dikutip dari The Guardian.
Baca Juga: Curhat Iwan Bule sampai Overthinking Mikir Nasib Timnas Kalah 4-0, Batal Juga ke Ruang Ganti
"Timnas dan pemain timnas U-23 dilarang keras memiliki tato baru, dan mereka yang sudah memiliki tato disarankan untuk menghapusnya sendiri. Jika ada keadaan khusus yang disepakati oleh tim, (pemain) harus menutupi tato selama latihan dan pertandingan," kata pernyataan tersebut.
GAS juga menyatakan bahwa timnas U-20 atau di bawahnya sangat dilarang untuk merekrut pemain yang bertato.
Secara tradisional, tato bukan hal yang disukai oleh masyarakat China.
Akan tetapi, kegiatan merajah tubuh itu semakin populer di kalangan anak muda.
Bahkan, banyak pesepak bola China terkenal memiliki tato, termasuk bek timnas, Zhang Linpeng.
Sebelumnya, Zhang Linpeng telah diberitahu untuk menutupi tatonya saat tampil untuk timnas dan klubnya Guangzhou FC.
Asosiasi Sepak Bola China telah memerintahkan para pemain di timnas untuk menutupi tato dalam beberapa tahun terakhir dan membawa para pemain muda ke kamp militer untuk latihan dan pendidikan pemikiran gaya Marxis.
Baca Juga: AFF 2020: Kurniawan Dwi Yulianto dan Paguyuban Suporter Minta Shin Tae-yong Dipertahankan PSSI
Menurut laporan France24, hal itu telah memicu keluhan dari penggemar bahwa mereka lebih memikirkan politik daripada olahraga.
Tahun lalu, pertandingan sepak bola perempuan di universitas akhirnya dibatalkan setelah para pemain diberi tahu bahwa mereka tidak diizinkan untuk mengecat rambut.
Presiden Xi Jinping ingin China menjadi tuan rumah dan bahkan memenangkan Piala Dunia suatu hari nanti.
Namun, timnas China dipastikan gagal lolos ke ajang empat tahunan itu setelah berada di urutan kelima dari enam tim dalam grup Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Baca Juga: Semar Wulu, Ritual Persatuan Dukun agar Kutukan Spesialis Runner-Up Timnas Berakhir di Piala AFF
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.