KOMPAS.TV - Ancaman perombakan kabinet , menjadi puncak kemarahan Presiden Joko Widodo.
Presiden kecewa , atas kinerja para menteri yang dinilainya lamban, di saat negeri ini harus terus bergerak , menyesuaikan diri di tengah tantangan dan "kecepatan" kasus Covid-19.
Kemarahan Presiden Joko Widodo tak terbendung lagi. Di saat negeri ini tengah berpacu dengan waktu dan angka.
Untuk memulihkan ekonomi dari dampak Covid-19. Tapi kinerja para menteri justru dinilai presiden tidak maksimal.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto , menjadi salah satu menteri mendapat teguran keras.
Presiden jokowi juga meradang , akan lambannya stimulus ekonomi, para menteri terkait untuk di bidang insentif usaha dan UMKM.
Berdasarkan paparan realisasi APBN 15 Juni 2020 lalu, pemerintah menganggarkan 695 triliun rupiah untuk penanganan Covid-19 di berbagai bidang .
Di bidang perlindungan sosial, dari anggaran lebih dari 200 triliun baru terserap 28 persen.
Sementara itu di bidang insentif usaha , dari anggaran 120 triliun , baru terserap 6,8 persen.
Di bidang UMKM , dari anggaran 120 triliun , baru terserap 0.06 persen.
serapan anggaran rendah juga terjadi di bidang pembiayaan korporasi dan kementerian dan lembaga.
Terkait kemarahan Presiden jokoWi , pada jajaran menteri kabinetnya , Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera , Mardani Ali Sera, menekankan, pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, yang menjadi kunci menyelesaikan tantangan bangsa ini.
Terkait sinergitas antar daerah , Presiden Jokowi mengingatkan jangan ada ego sektoral kementerian, lembaga, dan kedaerahan dalam penanganan dampak Covid-19 ini , dalam rapat terbatas pada senin siang.
Presiden kembali mengingatkan para menteri untuk melakukan terobosan luar biasa.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.