A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Data Pasien Corona Indonesia Diretas, Achmad Yurianto: Sedang Diusut Bareskrim

Kompas TV nasional berita utama

Data Pasien Corona Indonesia Diretas, Achmad Yurianto: Sedang Diusut Bareskrim

Kompas.tv - 20 Juni 2020, 13:40 WIB
data-pasien-corona-indonesia-diretas-achmad-yurianto-sedang-diusut-bareskrim
Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto (Sumber: Humas BNPB/M Arfari Dwiatmodjo)
Penulis : Ade Indra Kusuma

KOMPASTV - Akun Database Shopping mengklaim dirinya telah meretas sekitar 230.000 data pribadi dari database pasien Covid-19 seluruh Indonesia.

Sebanyak 231.636 data tersebut ia jual di situs terbuka Raid Forums, situs (dark web) yang juga digunakan hacker untuk menjual data pengguna Tokopedia beberapa waktu lalu.

Data yang dihimpun adalah data sensitif berisi nama, nomor telepon, alamat, hasil tes PCR, dan lokasi tempat pasien dirawat. Di dalamnya juga terdapat kolom NIK meskipun tidak terisi.

Mengetahui info ini, Achmad Yurianto segera angkat bicara.

"Sedang di usut Kominfo dan Bareskrim," ujarnya saat dihubungi KompasTV melalui aplikasi Whatsapp, Sabtu (20/6/2020). 

Dalam capture yang diunggah sang hacker, ia melampirkan bukti, sampel data yang dimiliki. Sampel tersebut terdiri dari tujuh nama WNI dan tiga WNA dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) di Provinsi Bali. Peretas mengklaim memiliki database dari daerah lain.

"Seperti Jakarta, Bandung, dan lainnya," klaim peretas dalam e-mail saat coba dihubungi Kompas.id, Jumat (19/6/2020).

Peretas menjual database, yang diklaim berisi pasien Covid-19 di Indonesia, dengan harga 300 dolar AS atau sekitar Rp 4,2 juta.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x