Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Era new normal tampaknya menjadi tantangan baru bagi pemerintah.
Malahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak segan-segan akan menutup kembali sektor-sektor kehidupan jika masih terjadi peningkatan kasus harian virus corona atau Covid-19.
"Perlu saya ingatkan jika dalam perkembangan ditemukan kenaikan kasus baru, maka langsung akan kita lakukan pengetatan atau penutupan kembali," ujar Jokowi saat berkunjung ke Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu pagi (10/6/2020).
Oleh karena itu, Jokowi meminta kepala daerah di Indonesia yang telah menerapkan fase new normal secara rutin mengevaluasi keadaan di lapangan.
Baca Juga: Jokowi Kunjungi Kantor Gugus Tugas Covid-19
Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19
Jokowi juga mengingatkan para kepala daerah agar tak lengah selama fase new normal dan mewaspadai agar tak terjadi gelombang kedua penyebaran Covid-19.
"Evaluasi secara rutin, sekali lagi meski misalnya sebuah daerah kasus baru menurun jangan sampai lengah karena di lapangan masih sangat dinamis. Keberhasilan pengendalian Covid-19 sangat ditentukan kedisplinan dan protokol kesehatan," tutur Jokowi.
"Saya kira kita semua harus optimis bahwa tantangan yang kita hadapi bisa kita kendalikan dengan baik, dengan harapan bisa diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya sehingga kita bisa beraktivitas kembali," imbuh Jokowi.
Baca Juga: Ancaman Covid-19, Jokowi: Kondisi Dinamis Jangan Sampai Terjadi Gelombang Kedua
Penerapan New Normal Harus Tepat
Mantan Wali Kota Solo itu juga mengingatkan pemerintah daerah tak asal memutuskan penerapan kenormalan baru atau new normal di wilayahnya.
"Penentuan waktu kapan timing-nya, penting sekali, harus tepat. Kalkulasinya, hitungannya," kata Jokowi.
Ia melihat masih ada daerah yang tingkat penularannya fluktuatif sehingga rawan jika langsung diberlakukan new normal.
"Jadi saya ingatkan juga pada daerah apabila sudah ingin memutuskan ke normal baru bicarakan dulu dengan Gugus Tugas," kata Jokowi.
Dengan demikian, seluruh pihak dalam hal ini pemerintah daerah agar benar-benar memperhatikan data epidemiologis Covid-19 di wilayahnya.
Baca Juga: Penerapan “New Normal” Bisa Jadi Bumerang?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.