Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
SOLO, KOMPAS.TV - Pria asal Ngawi, Jawa Timur ini memulai karir musiknya sebagai penggubah lagu dan sekaligus penyanyi pada pertengahan tahun 80-an.
Mula-mula nama Didi Prasetyo dikenal sebagai penyanyi jalanan.
Baca Juga: Didi Kempot Sang Maestro Campursari Meninggal Dunia
Identitas itu melekat dengan nama panggungnya Didi “Kempot” yang berasal dari singkatan Kelompok Pengamen Trotoar.
Pelawak Tarzan mengaku, telah menyaksikan Didi Kempot Bersama Kempot Band pada pertengahan tahun 80-an.
“Saat kami sama-sama merantau di Jakarta,” kata Tarzan, dalam wawancara dengan Kompas TV, Selasa (5/5/2020).
Putra seniman tradisional Ranto Edi Gudel ini, terutama disukai penggemarnya “Sobat Ambyar” karena lirik-lirik lagunya yang menyayat.
Mulai dari lagu lama seperti Stasiun Solo Balapan, Sewu Kuto, hingga lagu-lagu terbaru berjudul Pamer Bojo.
Sepanjang perjalanan musiknya, Didi Kempot telah menciptakan 800-an lagu dan menempatkannya sebagai seniman Campursari terpenting di tanah air.
Ia membawa “Campursari” tampil ke pusat kekuasaan yaitu ke depan Istana, Gedung DPR dan Kantor Pusat Partai Politik.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Dukacita atas Berpulangnya Musisi Didi Kempot
Tapi popularitasnya, terutama tercermin dari massifnya penonton yang hadir dalam konser-konser yang digelar mulai dari halaman rumah warga, kampus hingga konser di alun-alun kota terutama di Jawa.
Pengamat Musik Bens Leo, bahkan mensejajarkan popularitas Lagu Didi Kempot bisa mengimbangi popularitas music pop Korea KPOP yang mendunia.
“Meskipun, lagunya segmen musik berbahasa Jawa, tapi dia bisa head to head dengan KPOP anak anak muda segmen pasar musik yang go Internasional,” tutur Bens Leo, saat diwawancara Kompas TV.
Popularitas Didi Kempot terbukti dengan padatnya jadwal manggung, termasuk di bulan-bulan terakhir hidupnya.
Bens Leo menuturkan, dalam sebulan Didi Kempot bisa tampil 30 kali. Sehari bisa perform 2 hingga 3 kali pertunjukan.
Youtuber Gofar Hilman, yang pernah sukses menggelar konser bersama sang “Lord” di media sosial menyebut tahun 2019 menjadi “Tahun Didi Kempot”.
“Karena di tahun itu, ia mencapai puncak popularitas kemudian mendapat julukan sebagai 'The Godfather of Broken Heart atau Bapak Patah Hati Nasional oleh para penggemar barunya, kalangan milenial,” kata Gofar Hilman, kepada Kompastv.
Baca Juga: Keluarga Dekat: Didi Kempot Akan Dimakamkan di Desa Majasem Ngawi
Salah satu tagline-nya yang menjadi mantra adalah “Patah hati tidak untuk ditangisi, tapi untuk dijogeti”
Kabar kematian Didi Kempot, Selasa pagi ini, menjadi trending di Jagad Maya.
Tokoh-tokoh dan masyarakat luas memberi penghormatan atas kepergian musisi rendah hati yang di akhir hayatnya aktif menggelar konser amal untuk membantu korban pandemi Covid-19 ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.