Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV – Pelaku terduga teroris yang tertangkap di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah pada Rabu (25/3/2020) adalah anggota jaringan Jamaah Asharut Daulah (JAD) dari berbagai wilayah.
Hal itu diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Argo Yuwono.
Baca Juga: Tim Densus 88 Antiteror Tembak Terduga Teroris Hingga Tewas di Jawa Tengah
“Keempat terduga teroris merupakan jaringan JAD dari wilayah Makassar, Semarang, Temanggung, dan Kendal,” ungkap Brigjen Argo Yuwono, di Gedung Divhumas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (26/3/2020).
Menurut Argo, satu dari keempat terduga teroris itu berusaha melawan petugas saat diciduk sehingga tewas seketika.
“Ada salah satu dari terduga teroris yang saat mau dilakukan penangkapan melakukan pelawanan dengan pedang samurai, sehingga Densus 88 melakukan tindakan tegas dan terukur,” kata Argo.
Argo melanjutkan, saat ini jenazahnya berada di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.
Pada waktu yang sama, kata Argo, Densus 88 menangkap empat terduga teroris lainnya, yang berinsial MB, MF, MS, dan MT.
Dari penangkapan tersebut, Densus 88 menyita barang bukti berupa senjata tajam dan sejumlah cairan.
Baca Juga: 2 Teroris Mujahidin Indonesia Timur Serahkan Diri, Ngaku Tak Tahan Diburu Polisi
Aparat kepolisian kini sedang mendalami jenis cairan yang ditemukan tersebut.
“Barang bukti antara lain, satu buah samurai, satu golok, catatan-catatan, jerigen berisi cairan yang sedang dicek itu cairan apa, ada 10 bungkus korek api, 10 resisto, 4 buah HP, dan 24 botol plastik kecil berisi cairan,” tutur Argo.
Para terduga teroris itu kini tengah dimintai keterangan lebih dalam oleh Densus 88.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.